TESIS SESUNGGUHNYA SANG ARSITEK
MILAN, Jawa Pos – Tidak ada lagi AC Milan dalam pikiran Andrea Pirlo sejak musim panas tahun lalu. Sebab, saat itu Pirlo dipercaya sebagai allenatore Juventus. ’’Saya tak lagi memiliki relasi dengan AC Milan karena tidak ada lagi yang saya kenal di sana kecuali Paolo Maldini (mantan il capitano yang kini menjabat direktur olahraga AC Milan, Red),’’ kata Pirlo sebagaimana dikutip Football Italia. Padahal, selain sebagai tempat yang sudah memberinya kesempatan memenangkan scudetto Serie A untuk kali pertama (2003–2004), jalan karirnya menjadi pelatih berawal dari Milanello (markas latihan AC Milan) pada Oktober 2019.
Kala itu, dengan ditemani Maldini, Pirlo datang untuk menonton sesi latihan Alessio Romagnoli dkk. Pirlo diketahui sedang mencari pandangan melatih sebagai salah satu bagian dari kursus lisensi UEFA Pro yang dijalani sebulan sebelumnya.
Yang memimpin sesi latihan sudah Stefano Pioli, allenatore AC Milan saat ini. Jadi, secara tidak langsung, ilmu dari Pioli-lah yang menjadi modal Pirlo mendapatkan lisensi UEFA Pro dengan status lulusan terbaik kedua via tesis berjudul Il Mio Calcio.
Maka, ketika Pirlo bakal beradu taktik dengan Pioli di San Siro dini hari nanti (siaran
langsung RCTI/beIN Sports 2 pukul 02.45 WIB), kenangan 15 bulan lalu seperti terkuak lagi. ’’Pirlo bakal menjalani tesis yang sesungguhnya karena berhadapan langsung dengan Pioli,’’ tulis Tuttosport kemarin (5/1).
PapanklasemendiSerie A sampai giornata ke-15 menunjukkan bahwa racikan Pioli memang masihberadadiatasPirlo. Memiliki skuad yang secara kualitas masih di bawah skuad Pirlo, Pioli mampu membawa AC Milan meraih capolista sekaligus belum terkalahkan.
Rossoneri malah membikin gap hingga 10 angka (37-27) dengan Juve. Meski, La Vecchia Signora yang menempati peringkat kelima memainkan satu laga lebih sedikit (14 laga).
Attacking football yang diinginkan Pirlo juga masih kalah ganas ketimbang taktik Pioli. Rata-rata gol Leonardo Bonucci dkk per pertandingan adalah 2,07. Bandingkan dengan Romagnoli cs yang memiliki rata-rata 2,26 gol per laga.
L’architetto alias Sang Arsitek –julukan
Pirlo– juga sibuk menemukan formasi pakem.
Tidak kurang dari lima formasi diusungnya (4-4-2 paling sering). Berbeda dengan Pioli yang nyaman dengan formasi 4-2-3-1 sejak giornata ke-23 Serie A musim lalu.
Carlo Ancelotti, pelatih Everton yang pernah sembilan tahun menangani Pirlo di AC Milan (2001–2009), memberikan testimoni tentang duel dini hari nanti. ’’Dia (Pioli) telah bekerja sangat bagus. Di tangannya, AC Milan punya ide permainan yang jelas. Dia juga sudah lulus ujian ketika
(Zlatan) Ibrahimovic (bomber utama AC Milan,
Red) absen (dalam tujuh laga terakhir, Red),’’ beber Ancelotti kepada La Gazzetta dello Sport.
Di sisi lain, Ancelotti mengibaratkan Pirlo belum memiliki tongkat ajaib yang dapat memberinya keajaiban musim ini. ’’Dia masih membutuhkan waktu. Bukan untuk saat-saat sekarang,’’ tutur pelatih yang memenangkan scudetto Serie A 2002– 2003bersamaACMilan
itu.