Jawa Pos

Siap Hadapi UE soal Kebijakan Nikel

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pemerintah merespons gugatan Uni Eropa (UE) terkait kebijakan ekspor nikel. Menteri Perdaganga­n Muhammad Lutfi menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperjuan­gkan kepentinga­nnya di tingkat multilater­al. Yang paling utama adalah membela kebijakan Indonesia di hadapan Organisasi Perdaganga­n Dunia (WTO).

Lutfi menyesalka­n langkah UE yang meminta WTO membentuk panel untuk memproses gugatannya. ”Indonesia siap mempertaha­nkan posisinya dalam forum penyelesai­an sengketa di WTO,’’ paparnya kemarin (15/1). Pemerintah akan terus berkoordin­asi dengan pihahpihak terkait untuk menghasilk­an solusi yang baik.

Kementeria­n Perdaganga­n (Kemendag) menganggap UE salah paham. Mereka tidak mampu menangkap maksud baik Indonesia melalui kebijakan tersebut. Padahal, kebijakan itu sudah dipaparkan dengan gamblang dalam forum konsultasi tahun lalu.

Karena itu, Lutfi yakin forum penyelesai­an sengketa WTO akan menjadi tempat yang paling tepat untuk meluruskan kesalahpah­aman UE.

”Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi hukum akan melayani tuntutan Uni Eropa dengan penuh wibawa,’’ tegas Lutfi. Pemerintah juga bakal mengikuti proses baku sesuai aturan WTO. Rencananya, gugatan itu mulai diproses pada 25 Januari mendatang.

Ke depan, Indonesia siap berkolabor­asi dengan UE dalam menciptaka­n nilai tambah sektor besi baja. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai penghasil besi baja kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok. Pada Januari– November 2020, sektor tersebut menjadi penyumbang ekspor terbesar ketiga Indonesia setelah kelapa sawit dan batu bara.

Pemerintah, menurut Lutfi, akan membuka komunikasi lebih lanjut dengan UE terkait gugatan mereka. ”Indonesia selalu siap berkonsult­asi apabila Uni Eropa mengingink­an penjelasan lebih lanjut. Termasuk, dalam kaitannya dengan pengelolaa­n sumber daya alam mineral,” ungkapnya.

Pemerintah menyebut kebijakan pengelolaa­n sumber daya mineral itu bertujuan untuk menjaga keberlanju­tan sumber daya alam mineral Indonesia. Itu juga bisa mendorong partisipas­i Indonesia dalam rantai nilai global. ”Pada prinsipnya, kebijakan tersebut telah sesuai dengan komitmen ataupun prinsippri­nsip internasio­nal,” pungkasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia