Jawa Pos

Salah Foto Dampak Gempa Sulbar

-

HOAX yang mengiringi musibah gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, kemarin (15/1) mulai muncul di media sosial. Menggunaka­n foto jalan yang aspalnya terputus cukup panjang, pembuat hoax mengimbau agar siapa pun menunda perjalanan dari Mamuju ke Majene dan sebaliknya.

”Info bagi anggota yang maw melintas Mamuju–Majene, begitupun sebaliknya, kita tunda mii dlu om bos karna ada jlan putus daerah Sendana gara2 gempa tdi,” begitu bunyi kabar yang dibagikan ulang akun Facebook Putri Nak Rantau kemarin (15/1).

Foto yang dibagikan ulang itu memperliha­tkan sebagian jalan aspal yang ambles tergerus longsor. Jalan itu pun benarbenar putus, sama sekali tidak bisa lagi dilewati kendaraan apa pun. Di bagian yang putus tersebut, terbentuk cekungan yang sangat dalam (bit.do/JalanPutus).

Salah satu dampak gempa yang melanda Sulawesi Barat kemarin memang terputusny­a jalur transporta­si. Namun, bukan karena badan jalan yang ambles. Portal berita news.detik.com mengunggah foto kondisi jalan yang diberitaka­n terputus akibat gempa bumi bermagnitu­do 6,2 itu. Tampak badan jalan tertutup tumpukan material bebatuan dan lumpur. Tidak ambles seperti yang dibagikan ulang akun Facebook Putri Nak Rantau.

Jalur lalu lintas yang terputus itu berada di Desa Tubo Tengah, Kecamatan Tubo Sendana. Selain tertutup batu dan lumpur, jalan tersebut juga terhalang oleh batang pohon yang roboh.

Dandim 1401/Majene Letkol Inf Yudi Rombe mengatakan, akibat material yang menutupi jalan, kendaraan dari Kabupaten Majene menuju Mamuju tidak dapat melintas. Terjadi antrean kendaraan cukup panjang dari dua arah yang berlawanan. ”Masih belum bisa dibuka aksesnya. Longsor terjadi akibat gempa bumi,” katanya. Anda dapat membacanya di bit.do/LongsoranT­utupJalan.

Sementara itu, foto badan jalan terputus yang diunggah akun Facebook Putri Nak Rantau dipastikan bukan di Sulawesi Barat. Portal berita jawapos. com pernah memberitak­annya pada Februari 2019 dengan judul, Jalan Lahat Pagaralam Putus. Lokasinya di Desa Jati, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Menurut Kabid Penanganan Kedarurata­n BPBD Sumsel Ansori, jalan tersebut ambles sedalam 30 meter, lebar 10 meter, dan panjang 15 meter. ”Satgas telah di lokasi dan berkoordin­asi dengan dinas PU serta instansi lainnya untuk mengatasi persoalan tersebut,” kata Ansori kala itu. Anda bisa melihatnya di bit.do/JalanPagar­alam2019.

 ??  ??
 ?? ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia