Jawa Pos

Jangan Bicara Kompetisi sebelum Ada Lampu Hijau dari Polisi

-

SURABAYA, Jawa Pos – Jajaran klub, termasuk Persebaya Surabaya, sepertinya sudah ’’trauma” dengan rencana-rencana PSSI dan PT LIB untuk menggelar kompetisi. Menyikapi hasil pertemuan virtual klub-klub Liga 1 dengan LIB, manajemen Green Force –julukan Persebaya– berharap hasil meeting segera direalisas­ikan. Apalagi, hasil meeting tersebut memang belum final. Hasil pertemuan klub dengan LIB itu masih akan diserahkan ke PSSI.

Manajer Persebaya Candra Wahyudi berharap PSSI tidak bertele-tele lagi. ’’Lebih baik menatap musim baru. Tapi, sebelum itu, PSSI dan LIB harus bisa mendapat izin polisi. Kalau belum, jangan bicara kompetisi,’’ katanya.

Pernyataan Candra tersebut terkait dengan fakta dua kali PSSI berencana menggelar kompetisi, dua kali pula gagal. Penyebabny­a sama, yakni tidak ada izin dari kepolisian. Karena itu, Candra berharap PSSI segera mengupayak­an izin agar bisa menggelar kompetisi.

Dia menganggap klub jadi pihak yang paling dirugikan selama kompetisi mandek. Apalagi, kompetisi mandek dalam jangka waktu yang cukup lama. ’’Sudah lebih dari sepuluh bulan kami berada dalam situasi tidak pasti. PSSI dan LIB menjanjika­n kompetisi musim 2020 lanjut, tapi sampai sekarang tidak bisa berjalan,’’ ungkapnya.

Selama kompetisi tidak jalan, Persebaya sulit menentukan langkah. Termasuk bagaimana memberikan tawaran kontrak baru kepada pemain dan pelatih. Kontrak mereka sudah berakhir 31 Desember 2020 lalu. ’’Makanya, kompetisi lebih baik dihentikan saja,’’ tambahnya. Dengan kompetisi baru, manajemen bisa fokus membuat rencana.

Aji Santoso juga berharap segera ada kepastian dari PSSI. Karena klub ingin kompetisi baru musim 2021, pelatih 50 tahun itu berharap PSSI segera menentukan jadwal kickoff. ’’Harus sudah ada kejelasan. Karena kalau terlalu lama mengambang, kasihan pemain, pelatih, dan stakeholde­r yang terlibat dalam sepak bola,’’ jelas Aji.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia