Jawa Pos

Bareskrim Perlu Tingkatkan Komunikasi Publik

Disurvei, Pelayanan Tak Seimbang dengan Persepsi Masyarakat

-

JAKARTA, Jawa Pos – MarkPlus Inc menggelar survei tentang kepuasan pelayanan dan persepsi publik terhadap kinerja Bareskrim Polri. Hasilnya, kepuasan pelayanan Bareskrim masuk skala baik. Namun, terjadi gap dengan persepsi publik.

Deputy Chairman MarkPlus Inc Taufik menuturkan, survei kepuasan pelayanan dilakukan terhadap 351 responden yang pernah menerima pelayanan Bareskrim dalam periode 2018–2020. Sementara itu, survei persepsi publik melibatkan 1.502 responden umum secara online. ”Hasilnya, untuk kepuasan pelayanan, skalanya baik,” tuturnya.

Dari skala 1 yang berarti buruk hingga skala 6 yang artinya sangat baik, Bareskrim mendapatka­n skor 4,85. Dengan begitu, pelayanan Bareskrim dinilai baik oleh masyarakat. ”Ada sejumlah aspek dalam kepuasan pelayanan,” ujarnya.

Untuk sikap dan perilaku SDM, Bareskrim mendapatka­n nilai 5,12. Diikuti kompetensi SDM dalam pelayanan dengan skor 4,96. Lalu, sarana-prasarana pendukung mendapat nilai 4,88. Prosedur pelayanan mendapatka­n skor 4,72. Kesesuaian waktu pelayanan memperoleh skor 4,59. ”Namun, berbeda dengan hasil survei persepsi publik terhadap Bareskrim,” paparnya.

Persepsi publik terhadap kinerja, budaya, dan komunikasi terkait penindakan kriminal mendapatka­n skor 3,75 dari skala 1 hingga 6. Kinerja pelayanan memperoleh skor tertinggi dengan 3,96. Lalu, pengguna media sosial dan konvension­al menilai komunikasi Bareskrim dengan skor 3,90 dan 3,89. ”Aspek budaya 3,35 dan aspek humanisme personel 3,63,” ujarnya.

Taufik menuturkan, kepuasan pelayanan dari masyarakat pengguna dengan persepsi publik itu seharusnya seimbang. Persepsi publik mendapatka­n skor yang lebih rendah. ”Ini merupakan gap antara yang dirasakan masyarakat pengguna layanan dan masyarakat secara umum,” jelasnya.

Founder dan Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kertajaya menuturkan, dengan terjadinya gap tersebut, komunikasi Bareskrim untuk membangun persepsi publik perlu ditingkatk­an. Sebab, persepsi publik di era digital sangat berpengaru­h terhadap image institusi. ”Ini bisa menjadi bahan evaluasi ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Idham Azis meminta jajaran Polri untuk mendukung keputusan Presiden Jokowi yang memilih Komjen Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri. ”Suksesi kepemimpin­an Polri ini pasti sudah melalui berbagai pertimbang­an matang,” ujarnya.

Karena itu, Idham mengajak semua untuk tetap solid, bersatu, dan mendukung kebijakan presiden. ”Kita laksanakan kebijakan pemimpin tertinggi dan ini merupakan hak prerogatif presiden,” tuturnya.

Tim advokasi Novel Baswedan menyatakan bahwa calon Kapolri Listyo Sigit masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) yang belum tuntas hingga sekarang. Yakni, mengungkap aktor intelektua­l penyeranga­n terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Selama Listyo menjabat Kabareskri­m, kasus itu hanya berkutat pada pengungkap­an aktor lapangan.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia