Siapkan 351 Prodi Vokasi
JAKARTA, Jawa Pos – Tahun ini seleksi masuk program sarjana terapan atau D-4 resmi dikelola Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Dalam skema seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), setidaknya ada 351 program studi (prodi) sarjana terapan yang siap dipilih.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto menjabarkan, jumlah prodi tersebut terbagi atas 298 prodi sarjana terapan di politeknik negeri serta 53 prodi di 12 universitas, institut, sekolah tinggi, dan akademi (unista) vokasi. ’’Untuk politeknik ada 215 prodi saintek dan 83 prodi soshum. Sementara itu, untuk unista ada 31 saintek dan 22 soshum yang bisa dipilih,’’ tuturnya dalam acara sosialisasi SNMPTN penerimaan mahasiswa baru 2021 secara daring kemarin (15/1).
Proses pertama yang harus dilewati lulusan SMA/SMK/ MA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ada pada seleksi. Proses itu menjadi syarat penting agar lulusan maupun perguruan tinggi dapat mengukur kualitas calon peserta didik. ’’Untuk itu, kami menggandeng LTMPT melakukan seleksi calon mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN,’’ ungkapnya.
Menurut dia, memilih sarjana atau sarjana terapan tak menjadi soal. Terserah individu masing-masing. Sebab, D-4 setara dengan S-1. Namun, untuk pendidikan sarjana terapan, 60 persen bakal diisi dengan praktik. Selebihnya teori. Artinya, lulusan memang disiapkan untuk bekerja di dunia industri dengan kemampuan mumpuni.
Pada semester VII atau VIII, mahasiswa wajib magang di industri. Kemudian, di salah satu semester disisipkan program Kampus Merdeka. Mahasiswa diberi kesempatan memilih untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN), sif di luar negeri, atau pengabdian masyarakat. ’’Kita juga punya desain interkonektivitas dengan terapan lanjutan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Luar negeri misal Jerman, Korea Selatan, dan lainnya,’’ paparnya.
Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Se-Indonesia (FDPNI) Zainal Arief menyampaikan, politeknik siap membuka seluas-luasnya akses masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jalur vokasi.