Jawa Pos

Fadly Satrianto Dimakamkan di TPU Keputih

Kopilot NAM Air yang Jadi Korban Kecelakaan SJ182

-

SURABAYA, Jawa Pos − Tangis Ninik Andayani tak terbendung ketika jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 tiba di rumah duka kemarin (15/1). ”Astagfirul­lahalazim,” ujar Ninik sembari mendekap lengan suaminya.

Ninik lantas memeluk foto anak ketiganya itu. Sesekali melihat wajah anaknya dengan tatapan haru dan memeluk foto tersebut. Saat penyerahan jenazah dari NAM Air kepada keluarga, salah seorang perwakilan pilot dari NAM Air Kapten Ibran Taim mengungkap­kan rasa belasungka­wa. ”Ini duka yang sangat dalam atas tragedi yang menimpa saudara kami,” ujarnya

Sumarzen Marzuki, ayah Fadly Satrianto, menyampaik­an rasa terima kasih kepada NAM Air. Bahkan, jenazah didatangka­n dari Jakarta jauh lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Dia mengungkap­kan rasa syukurnya atas keberhasil­an tim DVI Mabes Polri. Pada Selasa (12/1), jenazah putranya dapat teridentif­ikasi. Juga mengapresi­asi upaya tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian korban. ”Alhamdulil­lah. Meskipun hati kami trenyuh dan berduka,” ujarnya terbata-bata.

Sumarzen mengaku ikhlas dan bangga atas apa yang diraih putra ketiganya itu. Sebab, Fadly berpulang saat menjalanka­n tugas. Saat tragedi Sabtu lalu (9/1), Fadly menjadi ekstra kru dari penerbanga­n Sriwijaya Air SJ182. Dia bersama enam rekan dari NAM Air hendak bertolak ke Pontianak untuk melaksanak­an penerbanga­n lainnya.

”Kami berharap anak kami ini syahid. Karena sedang menunaikan tugasnya sebagai kopilot NAM Air,” ungkapnya. ”Tolong maafkan kalau anak saya ada salah-salah. Mari kita doakan agar Fadly diterima di sisi-Nya,” imbuh Sumarzen.

Setelah prosesi penyerahan, jenazah Fadly langsung disalati secara berjamaah. Meski dilakukan dengan terbatas karena pandemi Covid-19. Tampak Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berada dalam barisan jamaah salat Jenazah tersebut.

Lantunan doa dan tahlil pun menggema di Masjid Al Ikhlas, Tanjung Sadari, Krembangan. Saat peti jenazah hendak diangkat menuju kendaraan, Ninik Andayani tampak berat melepas kepergian putranya. Air matanya pun tumpah di peti jenazah.

Setelah mendapat penghormat­an terakhir, jenazah Fadly Satrianto langsung diberangka­tkan menuju TPU Keputih. Pemakaman di Keputih dilakukan karena dekat dengan kediaman keluargany­a. ”Kebetulan gayung bersambut, pemerintah daerah menawarkan untuk dimakamkan di Keputih,” ujar Sumarzen Rabu (13/1).

Sementara itu, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana turut menyampaik­an belasungka­wa. Whisnu mengapresi­asi sosok Fadly atas prestasiny­a.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia