Minta Lelang Proyek Ditunda Dulu
SURABAYA, Jawa Pos – Gangguan pada sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) di Kementerian Dalam Negeri berdampak pada penggunaan anggaran. Termasuk untuk proyekproyek yang dibiayai APBD Kota Surabaya. Anggota Komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron meminta agar lelang dini proyek APBD tersebut ditunda dulu.
Buchori Imron menilai, masalah penggunaan anggaran merupakan hal yang cukup vital. Karena belum bisa digunakan, politikus PPP itu meminta agar rencana lelang dini sejumlah proyek ditangguhkan untuk sementara waktu. ”Daripada nanti sudah dilelang tapi tidak bisa dibayarkan, lebih baik ditunda dulu,” ujarnya.
Bulan ini ada beberapa proyek besar yang rencananya dilelang. Salah satunya, proyek lanjutan RSUD dr Soewandhie dengan anggaran Rp 50 miliar. Buchori menilai, proyek tersebut sebaiknya dilelang setelah SIPD berjalan normal. ”Ini sistem baru. Memang seharusnya dikaji dulu agar tidak menimbulkan masalah seperti ini,” katanya.
Buchori menyatakan, beberapa kegiatan memang terdampak macetnya sistem yang baru dijalankan awal tahun ini tersebut. Bahkan, keterlambatan gaji dan tunjangan anggota dewan yang akhirnya dibayarkan secara manual pun sempat menjadi persoalan. ”Masak gaji dan tunjangan anggota dewan dicicil,” ungkapnya.
Menurut Buchori, dampak dari keterlambatan gaji dan tunjangan tersebut cukup kompleks. Sebab, sejatinya tidak banyak anggota dewan yang bergantung pada penghasilan sebagai wakil rakyat. Mayoritas sudah mapan secara ekonomi.
Tidak sedikit anggota dewan yang menghibahkan penghasilannya sebagai legislator untuk kepentingan masyarakat. Sebab, kebutuhan para konstituen cukup banyak. Sementara itu, banyaknya permintaan para konstituen tersebut tidak bisa dianggarkan lewat APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah). Karena itu, para anggota dewan menggunakan uang pribadi untuk membantu warga yang membutuhkan.(adi/c6/jun)