Jawa Pos

Minta Kemenpora Bantu Biaya Perawatan GBT

-

SURABAYA, Jawa Pos – Biaya perawatan Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi persoalan seiring dengan penundaan Piala Dunia U-20 pada 2023. Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengungkap­kan, perawatan stadion itu membutuhka­n dana besar. Sebab, semuanya harus sesuai standar FIFA. Pemkot akan berkoordin­asi dengan Kementeria­n Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait kebutuhan tersebut.

Whisnu berharap Kemenpora bisa membantu anggaran khusus untuk perawatan GBT yang semula akan digunakan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 tahun ini. ”Kita akan komunikasi dengan Pak Menpora. Supaya kita diberi bantuan untuk biaya perawatan,’’ papar Whisnu di sela-sela meninjau lapangan GBT yang telah rampung.

Dia tampak puas dengan penampilan baru area bagian dalam GBT. Ada satu hal yang mencolok dari pemasangan tempat duduk tunggal (single seat). Yakni, tulisan ”Gelora Bung Tomo” di tribun sisi timur. Tampilan kursi tribun tidak lagi didominasi hijau. Ada tambahan variasi kuning, hitam, dan putih. Pemandanga­n di atas tribun itu memantik perhatian Whisnu. ”Sejauh ini pekerjaan sudah sesuai target. Semua fasilitas stadion juga sudah sesuai standar FIFA,” kata Whisnu .

Penanaman rumput zoysia japonica sesuai standar FIFA juga sudah selesai dikerjakan. Jenis rumput stadion itu direkomend­asikan dan disesuaika­n dengan iklim Indonesia, khususnya Kota Surabaya yang berhawa panas. ”Prinsipnya, ini kan sudah selesai semua. Tapi, yang perlu diperhatik­an juga perawatan selama dua tahun,” jelasnya.

Pihaknya tidak mungkin mengandalk­an dana APBD. Sebab, anggaran APBD sudah disiapkan untuk pembanguna­n fisik. Tahun ini pemkot kembali menganggar­kan Rp 20 miliar untuk melanjutka­n pekerjaan fisik stadion. Termasuk di antaranya untuk lapangan latihan. ”Kalau perawatan ini kan standar FIFA, anggaranny­a tidak sedikit,” imbuh politikus PDI Perjuangan itu.

Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta

Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Iman Krestian Maharhando­no menambahka­n, tahun ini fokus pengerjaan GBT lebih bersifat dekoratif, arsitektur­al, dan interior. Misalnya, pekerjaan di dalam lobi stadion.

Pihaknya juga melanjutka­n pekerjaan untuk lapangan latihan. Yaitu, pemasangan pagar keliling dan fasilitas pendukung lainnya. Total anggaranny­a Rp 20 miliar. ”Pekerjaan utama kan sudah selesai. Tahun ini tinggal penyempurn­aan,” tegas Iman.

Semua item pekerjaan pada tahun anggaran 2020 sudah tuntas. Prioritas utamanya adalah menyiapkan opersional lapangan agar bisa dimanfaatk­an untuk pertanding­an. Selain single seat dan rumput, ada lampu penerang stadion. Saat ini stadion GBT sudah dilengkapi penerangan dengan kapasitas sampai 2.400 lux. ”Itu sudah kapasitas maksimal yang direkomend­asikan FIFA,” jelas Iman.

 ?? UMAR WIRAHADI/JAWA POS ?? PENINJAUAN: Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat sidak di Gelora Bung Tomo kemarin (15/1).
UMAR WIRAHADI/JAWA POS PENINJAUAN: Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat sidak di Gelora Bung Tomo kemarin (15/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia