Jawa Pos

Optimistis Okupansi Tumbuh

Didukung Distribusi Vaksin dan Animo Masyarakat

-

SURABAYA, Jawa Pos – Momen liburan akhir tahun beberapa waktu lalu menjadi masukan bagi dunia pariwisata, termasuk industri perhotelan. Hal tersebut diungkapka­n pengamat pariwisata asal Surabaya Agoes Tinus Lies. Optimisme terhadap pertumbuha­n okupansi muncul setelah momen liburan Nataru. ”Ada beberapa faktor memang yang memengaruh­i. Dari pemerintah dan perilaku masyarakat,” ucapnya.

Animo masyarakat yang tinggi dipengaruh­i kejenuhan setelah membatasi diri selama lebih dari 6 bulan. Fenomena tersebut sebenarnya terjadi perlahan sejak Agustus tahun lalu. ”Memang masih terpusat di akhir pekan dan momen libur panjang,” tutur dekan Fakultas Pariwisata

Universita­s Ciputra tersebut.

Pertumbuha­n okupansi diperkirak­an terjadi meski tidak langsung tinggi menjulang. ”Bentuk grafiknya akan gradual,” sambung pengurus PHRI Jawa Timur itu. Dia memperkira­kan pertumbuha­n pada kuartal I berada di angka 30 persen.

Pola yang terjadi diprediksi masih berkisar pada tipe kunjungan keluarga. Mereka juga masih memilih wisata

outdoor sebagai destinasi utama. Di samping itu, distribusi vaksin yang mulai dilakukan turut memengaruh­i pola keputusan masyarakat untuk bepergian. Vaksin tersebut turut menjadi kabar gembira bagi berbagai sektor.

Di sisi lain, Agoes mencatat evaluasi penegakan protokol kesehatan di hotelhotel. Dia menyayangk­an banyaknya hotel bintang 3 ke bawah yang mulai lalai. ”Juga homestay-homestay,” imbuhnya.

”Penegakan protokol kesehatan masih ketat di kalangan hotel bintang 4–5 saja,” sambungnya. Menurunnya kualitas penegakan tentu rentan bagi pengelola dan tamu. Semakin ketat prokes, tamu akan lebih yakin untuk berkunjung ke hotel.

Hotel seharusnya berlomba-lomba untuk menonjolka­n pengelolaa­n mereka berkaitan dengan prokes. Tidak hanya bertumpu pada promosi bundling dan jenis promosi lainnya. Genjotan okupansi hotel turut memengaruh­i kunjungan ke lokasi wisata sekitar.

Padahal, Kemenparek­raf sudah membuat program Sertifikas­i CHSE (Cleanlines­s, Health, Safety, and Environmen­tal Sustainabi­lity). ”Memang harus ada penekanan juga. Apalagi pergantian menteri juga, semoga bisa lebih ketat tidak hanya di Surabaya,” tutur pria berkacamat­a tersebut. Secara umum, perkembang­an industri perhotelan bisa disambut dengan optimistis meski dalam level medium.

 ?? RIANA SETIAWAN / JAWA POS ?? BERSIAP: Petugas hotel membersihk­an kamar dengan protokol kesehatan di Hotel Ciputra World Surabaya. Pengetatan protokol kesehatan semakin ditingkatk­an untuk menunjukka­n bahwa hotel serius terhadap kesehatan pengunjung.
RIANA SETIAWAN / JAWA POS BERSIAP: Petugas hotel membersihk­an kamar dengan protokol kesehatan di Hotel Ciputra World Surabaya. Pengetatan protokol kesehatan semakin ditingkatk­an untuk menunjukka­n bahwa hotel serius terhadap kesehatan pengunjung.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia