Nakes Bebas Pilih Fasilitas Kesehatan
RSHU Vaksin 60 Orang, Dilanjutkan Senin
SURABAYA, Jawa Pos - Pelaksanaan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) mendapat antusiasme tinggi dari para tenaga kesehatan (nakes) kemarin (15/1). Berlokasi di lantai 13, para nakes mengantre untuk disuntik vaksin. Tidak terkecuali Direktur RSHU dr Didi D. Dewanto SpOG.
Didi mendapatkan giliran pertama untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Setelah melakukan pendaftaran, Didi dicek suhu, tekanan darah, saturasi oksigen, hingga melewati meja skrining. Vaksinasi pun dilakukan langsung oleh dokter atau vaksinator yang sudah mendapatkan pelatihan. ”Rasanya kemeng (pegal) saja sih di bagian yang disuntik. Selebihnya tidak ada keluhan,” kata Didi seusai disuntik kemarin.
Didi pun tidak langsung meninggalkan ruangan. Dia harus diobservasi selama 30 menit di ruang vaksinasi. Jika ada reaksi kontraindikasi, petugas medis langsung memberikan penanganan pertama.
Menurut Didi, vaksinisasi bagaikan oase di padang pasir. Sudah 10 bulan, para tenaga kesehatan bergelut dengan pasien-pasien yang terpapar Covid-19. Jadi, rasa antusiasme untuk menyambut kedatangan vaksin pun begitu terasa. ”Sudah ada vaksin, ya harus dimanfaatkan,” ujarnya.
Didi mengaku tidak ada persiapan apa-apa terkait vaksinasi. Seharusnya, penerima dianjurkan untuk banyak istirahat. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena pagi-pagi sekali sudah ada operasi. ”Harus operasi ibu hamil,” ujarnya.
Didi menyebutkan, semua nakes dan masyarakat yang sudah divaksin masih harus menerapkan 5M. Yakni, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. ”Tetap harus mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.
Didi menuturkan, total ada 726 nakes di RSHU yang didaftarkan ke aplikasi sistem informasi SDM kesehatan (SISDMK). Seluruh SDM tersebut termasuk nakes dan staf. Sebab, semua petugas di rumah sakit memiliki risiko yang tinggi. ”Hari ini (kemarin, Red), kuotanya ada 30 orang. Ditambah kuota yang seharusnya terjadwal divaksin pada Kamis (14/1). Jadi, hari ini maksimal 60 orang,” ujarnya.
Didi menjelaskan, mereka yang mendapat undangan melalui SMS dapat memilih fasilitas layanan kesehatan yang diinginkan melalui aplikasi. ”Tapi, kebanyakan nakes RSHU memilih mendaftar di sini. Tapi, ada juga yang dari luar RSHU,” tuturnya.
Dalam pelayanan vaksinasi, lanjut dia, pihaknya sudah menyiapkan emergency kits. Termasuk tabung oksigen dan brankar. Biasanya kejadian ikutan pascaimunisasi sampai 28 hari. Setelah ini, baru dijadwalkan vaksin yang kedua dengan rentang waktu dua minggu. ”Kami weekend libur. Jadi, pelayanan vaksin dilanjutkan pada Senin (18/1),” jelasnya.