Vaksinasi Sempat Tertunda
Setelah Ini Giliran Tenaga Kesehatan
SIDOARJO, Jawa Pos – Vaksinasi perdana di Sidoarjo terlaksana kemarin (15/1). Sebanyak 17 orang mendapat suntikan vaksin Covid-19 dari Sinovac di lantai 4 Gedung Hemodialisis RSUD Sidoarjo. Vaksinasi diawali Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono.
Sebelum divaksin, Hudiyono dan 16 orang lainnya melakukan registrasi untuk verifikasi data penerima vaksin. Selanjutnya, mereka harus melalui skrining. Mulai pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, hingga pertanyaan seputar riwayat penyakit yang pernah diderita.
Pada tahap skrining tersebut, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo Moh. Muchlis sempat mengalami kendala. Berdasar hasil pemeriksaan, tekanan darahnya cukup tinggi.
Hal itu membuat jadwal vaksinasinya sempat tertunda. Berkali-kali namanya dipanggil untuk duduk di kursi vaksinasi, tapi Muchlis belum bisa hadir. Akhirnya, urutannya diganti dengan penerima vaksin lain. Tim medis memutuskan untuk menunggu beberapa saat dan memeriksa ulang tekanan darahnya. Setelah diperiksa untuk kali kedua, tekanan darah Muchlis sudah normal. ’’Alhamdulillah, saya sudah divaksin,’’ ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo Syaf Satriawarman pun mengakui bahwa tekanan darah pimpinan PN Sidoarjo itu sempat tinggi. Setelah diperiksa lagi, tekanan darahnya normal dan divaksin.
Vaksinasi perdana bagi 17 orang pun terlaksana. Menurut Syaf, para peserta vaksinasi perdana terverifikasi.
Selain pimpinan daerah, ada jajaran forkopimda. Termasuk para tokoh masyarakat maupun agama di Sidoarjo. Di antaranya, perwakilan forum kerukunan umat beragama (FKUB), pimpinan cabang Nahdlatul Ulama (PC NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI). Syaf juga masuk daftar penerima vaksin.
Sesudah vaksinasi perdana, agenda selanjutnya adalah pemberian vaksin kepada para tenaga kesehatan (nakes). Jadwal vaksinasi untuk para nakes paling cepat hari ini.
’’Jika ada yang terverifikasi besok (hari ini) dengan jumlah banyak di suatu tempat, vaksinasi nakes bisa dimulai,’’ ucap Syaf.
Saat ini vaksin siap dan tenaga pun tersedia. Syaf menegaskan bahwa nakes yang bisa divaksin adalah mereka yang terverifikasi di data Kementerian Kesehatan.