Rp 1,5 T untuk Penanganan Banjir
Proyek Irigasi Kali Lamong dan Bengawan Jero
LAMONGAN, Jawa Pos – Pemerintah pusat siap menganggarkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk mengatasi banjir di wilayah Bengawan Jero dan Kali Lamong. Proyek untuk perbaikan daerah irigasi itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019.
”Itu merupakan proyek jangka panjang,” ujar Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Lamongan M. Jufri kepada Jawa Pos Radar
Lamongan kemarin (15/1).
Jufri lantas menjelaskan perincian proyek tersebut. Daerah irigasi Waduk Gondang dianggarkan Rp 200 miliar. Kemudian penuntasan saluran primer daerah irigasi Bengawan Jero di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, diplot Rp 150 miliar.
”Sedangkan daerah irigasi Bengawan Jero meliputi Pucuk, Maduran, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun, dan Glagah dianggarkan Rp 100 miliar,” ungkapnya.
Dari anggaran Rp 1,5 triliun tersebut, menurut Jufri, baru terealisasi untuk proyek peningkatan kapasitas floodway Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo di Desa Plangwot, Kecamatan Laren. Anggarannya sekitar Rp 250 miliar.
”Sebagian di Waduk Gondang dan Bengawan Jero masih (dalam tahap, Red) review desain tahun ini,” ujar Jufri. Dia berharap proses tersebut bisa diselesaikan tahun ini juga. Sehingga proyek saluran daerah irigasi di Bengawan Jero tahun depan bisa direalisasikan.
Jufri menambahkan, ke depan bakal dialokasikan Rp 847 miliar untuk pembangunan Kali Pedes di Kecamatan Sambeng. Proyek tersebut menelan anggaran lebih besar daripada proyek di Bengawan Jero. ”Kelihatannya di Waduk Pedes masih lama realisasinya,” ujar dia.
Pelaksanaan Perpres 80/2019 itu sempat terganggu akibat pandemi Covid-19. Agenda proyek tahun lalu akhirnya harus tertunda. Jufri mengatakan, pengendalian banjir di Bengawan Jero membutuhkan anggaran cukup besar. ”Kita lihat tahun depan bagaimana realisasinya,” ucap Jufri.