Pintu Air Kuro Sudah Bisa Dibuka
Percepat Pembuangan Banjir di Bengawan Jero
LAMONGAN, Jawa Pos – Muncul secercah harapan untuk mempercepat pembuangan air banjir di wilayah Bengawan Jero. Pintu pembuangan di Sluis Kuro Karangbinangun sudah bisa dibuka kemarin (17/1). Dengan begitu, air dari Bengawan Jero bisa mengalir ke Bengawan Solo yang permukaannya lebih rendah akibat tidak ada hujan dalam beberapa hari terakhir.
’’Alhamdulillah, pukul 08.30 WIB tadi (kemarin, Red) sudah bisa dibuka,’’ kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Lamongan M. Jufri kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Seperti diketahui, pintu air Kuro yang menghubungkan Bengawan Jero dengan Bengawan Solo ditutup sejak curah hujan tinggi. Sebab, permukaan air Bengawan Solo lebih tinggi daripada Bengawan Jero. Bila dibuka, air Bengawan Solo akan mengalir ke Bengawan Jero.
Akibatnya, banjir di kawasan itu semakin parah.
Menurut Jufri, di antara empat pintu air di Kuro, dua pintu telah dibuka. Meski begitu, masih terjadi proses elevasi Kuro dalam dan Kuro luar, yakni di bawah 10 sentimeter. ’’Dari Bengawan Jero, air sudah bisa mengalir, tapi belum stabil,’’ terang Jufri saat dikonfirmasi via ponsel.
Jufri menjelaskan, walaupun di daerah Bengawan Jero tidak hujan, tapi kalau hulu dan daerah lainnya masih hujan, air akan lari ke Bengawan Jero juga. Dengan demikian, ketinggian air akan meningkat. Apalagi bila intensitas hujan naik. Kondisi debit air Bengawan Solo juga dipengaruhi curah hujan di hulu. ’’Semoga curah hujan di daerah hulu berkurang sehingga elevasi bisa turun dan pintu air bisa dibuka terus,’’ ucap Jufri.
Kalau debit air Bengawan Solo meningkat di atas Bengawan Jero, tambah dia, pintu air Kuro terpaksa ditutup lagi. Pembuangan air dari Bengawan Jero pun hanya mengandalkan pompa banjir yang kapasitasnya tentu tidak sebesar bila pintu air Kuro dibuka.
Menurut dia, jika pintu air Kuro bisa dibuka secara konsisten, banjir di Bengawan Jero bisa cepat surut. Apalagi, masyarakat bersama aparat pemerintah, TNI, dan Polri terus bekerja bakti dan bersih-bersih kali, termasuk di Kiringan dan Priyoso. ’’Kalau bisa terus seperti ini, satu atau dua minggu, insya Allah air di Bengawan Jero sudah banyak berkurang,’’ tuturnya.