Holding Ultra Mikro Harus Tepat Guna
KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN) akan melanjutkan rencana pembentukan holding BUMN untuk pembiayaan dan pemberdayaan ultra mikro (UMi). Holding yang terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) itu setidaknya memiliki tiga fokus utama.
Kemarin (18/1) Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menegaskan, tujuan pembentukan holding adalah menciptakan ekosistem yang membuat para pelaku usaha ultra mikro tersentuh layanan keuangan formal. ”Dengan sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM ini, cost of fund ekosistem bisa lebih rendah,” ujarnya.
Selain itu, sinergi jaringan memungkinkan penekanan biaya ekspansi usaha. Dengan begitu, cost of serve dan acquire customer juga lebih murah.
Kehadiran holding BUMN untuk UMi juga bakal menghasilkan sinergi digitalisasi dan platform pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia. Nanti tercipta pusat data usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam skala nasional. Pusat data itu juga akan membantu pemerintah dalam merumuskan program-program yang lebih tepat sasaran.
Pembentukan holding itu juga menjadi upaya mengakselerasi akses keuangan formal UMKM di Indonesia. ”UMKM adalah engine economy yang sangat besar. Karena itu, kami berfokus pada berbagai effort untuk meningkatkan kapasitas, akses keuangan, dan pasar UMKM,” papar Kartika.
Wacana pembentukan holding itu kali pertama mencuat pada akhir 2019. Pada tahun berikutnya, Menteri BUMN Erick Thohir kembali menyinggungnya. Tepatnya soal holding pemberdayaan UMKM yang melibatkan BRI, Pegadaian, dan PNM.
Peneliti senior Institute Development of Economics and Finance (Indef ) Enny Sri Hartati menuturkan, pembentukan holding bakal berdampak pada kinerja. ”Kalau korporasi melakukan aksi melalui holding atau merger, pasti indikator utamanya adalah meningkatkan efisiensi dan daya saing,” jelasnya kemarin.
Enny menyambut baik rencana pembentukan holding tersebut. Menurut dia, lembaga itu akan menjadi tepat guna jika peta jalannya tersusun baik. Dengan pembentukan induk usaha, BRI, PNM, dan Pegadaian bisa saling mengisi dan menguatkan.