Pantau Situasi Wilayah Rawan Bencana
Di Jember, Risma Datangi Daerah Terdampak Banjir
SURABAYA, Jawa Pos – Makin tingginya intensitas bencana di wilayah Jatim mendapat atensi pemprov. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menginstruksi jajarannya untuk memantau kondisi terakhir daerah-daerah yang masuk kategori rawan. Instruksi itu bertujuan mempercepat proses penanganan jika bencana terjadi sewaktu-waktu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yanuar Rachmadi menyatakan, pemantauan sudah dilakukan bersama BPBD kabupaten/ kota. ’’Kami juga sudah menerjunkan tim untuk membantu teknis penanganan bencana di daerah-daerah,’’ katanya.
Sejauh ini, bencana-bencana yang terjadi bisa ditangani. Selain itu, bantuan-bantuan yang disiapkan bagi warga terdampak sudah terdistribusi. Termasuk korban bencana erupsi Semeru dan banjir di sejumlah daerah.
Di sisi lain, kemarin (18/1) Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendatangi wilayah terdampak banjir di Jember. Tepatnya Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, dan Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo. Risma berkunjung ke sejumlah lokasi. Termasuk dapur umum Tagana Provinsi Jawa Timur. Dia juga memantau bantuan yang diturunkan dari truk BPBD Jatim.
Risma mengapresiasi penanganan banjir di Jember. Dia mengakui, penanganan bencana di daerah Jawa tidak terlalu sulit. ’’Kalau di luar Jawa sulit sekali. Jarak tempuh antarkabupaten bisa sampai 4–5 jam. Jadi, kalau kami kerahkan dari daerah lain agak sulit,’’ ujarnya.
Jalur komunikasi dan transportasi di Jawa, menurut Risma, juga lebih bagus. Sementara itu, di luar Jawa lebih berat. Ketika mengirim bahan, pihaknya harus menggunakan kapal. Di sisi lain, untuk penyembuhan trauma korban, Kementerian Sosial akan mengerahkan tenaga psikolog guna membantu warga terdampak. ’’Kami akan bantu,’’ imbuh Risma.