Hendra/Ahsan Belajar dari Pengalaman
BANGKOK, Jawa Pos − Banyak kejutan yang terjadi di skuad ganda putra selama Thailand Open I lalu. Para unggulan yang tersingkir, gagalnya peluang all Indonesian final, junior yang bisa mengalahkan senior, hingga ganda cadangan yang mampu menembus semifinal.
Namun, hal itu sulit terjadi pada Thailand Open II yang dimulai hari ini di Impact Arena, Bangkok. Hasil drawing tidak terlalu menguntungkan. Empat dari lima wakil tim Merah Putih berada di pul bawah.
Hendra Setiawan/M. Ahsan bahkan berpeluang bertemu Fajar Alfian/M. Rian Ardianto pada babak perempat final. Sebaliknya, hanya Leo Rolly/Daniel Marthin yang terpisah pada pul atas. Hari ini Leo/ Daniel akan bertemu Kim Astrup/ Anders Skaarup Rasmuseen.
Sementara itu, pada babak pertama, Hendra/Ahsan menghadapi Marcus Ellis/Chris Langridge. Rekor pertemuan menunjukkan The Daddies −julukan Hendra/ Ahsan− unggul telak 4-0 atas pasangan Inggris tersebut.
Tentu kali ini The Daddies bakal lebih berhati-hati. Apalagi, langkah mereka ke final dijegal Hoi Sol-gyu/
Seo Seung-jae dengan skor 16-21, 19-21. Pada Thailand Open II ini, The Daddies memiliki kesempatan membalas kekalahan tersebut. Mereka bahkan memiliki kesempatan bertemu di partai puncak.
Pelatih Herry Iman Pierngadi (IP) memang sempat khawatir soal performa anak asuhnya. Setelah jeda pandemi selama 10 bulan, ada perubahan yang harus disesuaikan. Itu pula yang mengakibatkan kandasnya FajRi dan The Daddies di Thailand Open I pekan lalu.
’’Kalau kaku, itu tidak. Bisa normal lagi. Cuma, mengatur peak agak susah. Belum pernah selama ini (rehat pertandingan, Red). Biasanya sebulan sudah berangkat bermain. Ini harus menyesuaikan lagi,’’ tutur Herry IP.
Melihat hasil pekan lalu, momen krusial ada di babak-babak awal. ’’Target ingin juara tentu butuh perjuangan yang nggak gampang. Apalagi sekarang peta kekuatan berubah. Siapa yang siap, dia yang bisa menang,’’ ucap pelatih berjuluk Naga Api itu.