Manfaatkan Konsep Fashion Drapery
SURABAYA, Jawa Pos – Kainkain etnik Indonesia yang dianggap memiliki motif yang sangat detail terkadang sangat disayangkan kalau harus dipotong untuk dibuat busana. Namun, jika memang sangat disayangkan, berkreasi dengan fashion drapery bisa menjadi pilihan. Hal itu dijelaskan desainer Surabaya Embran Nawawi. Memanfaatkan kain etnik mulai batik, tenun, hingga songket, dia berkreasi tanpa harus memotong kain maupun menjahitnya.
Embran menjelaskan, teknik drapery mirip seperti konsep lilit dodotan yang menggunakan beberapa kain batik dan jumputan sebagai busana sehari-hari maupun pernikahan. Meski hanya dililitkan dengan bantuan peniti tanpa jahitan, hal itu tidak membatasi untuk mengkreasikan kain. ’’Hasilnya bisa macem-macem. Dari dress utuh, bawahan rok dan celana, sampai outer juga bisa,’’ jelasnya saat dihubungi kemarin (18/1).
Untuk karyanya kali ini, Embran membuat beberapa look yang disesuaikan langsung dengan karakter modelnya. Mula-mula, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jenis dan warna kain yang akan dipakaikan kepada model. Salah seorang model bernama Caca yang dideskripsikan mempunyai karakter yang ceria, menurut dia, lebih cocok dengan kain songket.
’’Nah, untuk warnanya, karena anaknya ini ceria kayaknya warna kuning-hijau yang cerah akan cocok. Sesuai dengan kepribadiannya yang bright,’’ tambahnya.
Berbeda lagi halnya dengan look fashion drapery untuk Tita, model yang lain.
Menurut Embran, Tita punya karakter yang lebih anggun dan kalem. Dari situ, dia mencoba berkreasi membuat look yang lebih kalem. Tetap berkreasi dengan kain batik berwarna hijau sebagai kemben, sentuhan akhir pada look tersebut ditambahi sebuah outer hitam dari bahan brokat yang dibuat longgar.