Hoax Pemuda Ditinggal Mati Keluarganya saat Koma
Joseph Flavill mengalami koma selama 11 bulan dan tidak tahu adanya pandemi Covid-19. Setelah sadar, dia bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui aplikasi Facetime.
KABAR memilukan tentang seorang pemuda yang koma selama setahun beredar di media sosial beberapa hari terakhir. Sumbernya berasal dari blog Maenya Online. Disebutkan bahwa seorang pria syok setelah siuman dari koma lantaran mengetahui seluruh keluarganya meninggal karena Covid-19. Kemudian, informasi itu diunggah oleh beberapa akun Facebook.
”SETAHUN Koma di Rumah Sakit, Begitu Siuman Pria Ini Syok Orang-orang Tercinta Meninggal karena Covid,” begitu judul berita dari blog Maenya Online yang diunggah akun Menu Masakan pada 6 Februari 2021 (bit.do/SemuaKeluargaMeninggal).
Jika membaca ulasan dari blog tersebut dengan cermat, tentu ada yang aneh. Pada paragraf awal disebut dengan jelas bahwa pria bernama Joseph Flavill itu tidak mengetahui keluarganya meninggal karena Covid-19. Termasuk teman, sepupu, hingga nenek tercinta.
Tapi, paragraf selanjutnya menjelaskan bahwa sang ibu sempat menemaninya di rumah sakit. Bahkan, teman-teman Flavill bisa ”bertemu” dengan dirinya melalui aplikasi Facetime setelah dia sadar dari koma (bit.do/NenekdanTemannya).
Saat dilakukan penelusuran, foto pria yang terbaring di ranjang rumah sakit itu pernah diunggah portal berita Daily Mail pada 2 Februari 2021. Foto tersebut dilengkapi ulasan berjudul, Remaja yang telah koma selama 11 bulan setelah ditabrak, bangun tanpa mengetahui pandemi Covid -meski terkena virus dua kali.
Ulasan di Daily Mail itu sama sekali tidak menyebutkan bahwa seluruh keluarga Joseph Flavill meninggal karena Covid-19. Hanya, selama menjalani perawatan karena kecelakaan lalu lintas, Flavill tidak mengetahui bahwa kondisi dunia dan sekelilingnya dilanda pandemi Covid-19.
Dikisahkan, pria 19 tahun itu ditabrak mobil saat berjalan di dekat rumahnya di Tutbury, Staffordshire, pada 1 Maret, tiga minggu sebelum lockdown pertama Inggris diberlakukan. Sejak itulah, hampir 11 bulan dia dirawat dan dinyatakan koma. Selama proses itu juga, dia sempat terpapar Covid-19, tapi berhasil pulih.
Karena program pembatasan yang diberlakukan pemerintah setempat, keluarga Joe tidak dapat mengunjunginya. Namun, saat Flavill sadar dari koma, keluarganya bisa berkomunikasi melalui aplikasi Facetime. Bibinya, Sally FlavillSmith, mengatakan bahwa wajah keponakannya itu semringah ketika melihat teman dan keluarganya di layar ponsel.
Sebagaimana dikutip dari Daily Mail, ibunya diizinkan menghabiskan waktu bersama Flavill di rumah pada hari ulang tahunnya yang ke-19, tetapi dengan syarat menjaga jarak. Informasi dari portal berita Daily Mail itu membuktikan bahwa kabar yang disebar blog Maenya Online tidak benar. Anda bisa membacanya di bit.do/ TidakAdayangMeninggal.