DKPP Galakkan Penanaman Tumbuhan Pangan
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot berupaya mencukupi kebutuhan warga pada masa pandemi Covid-19. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya mulai awal bulan ini menggalakkan penanaman tumbuhan pangan di Surabaya. Salah satunya di area Surabaya Timur.
”Menurut data terakhir, penanaman dilakukan di area Kutisari, Keputih, dan Medokan Ayu,” kata Kabid Pertanian DKPP Surabaya Rahmad Kodariawan. Titik lain seperti Wonorejo hingga Gunung Anyar tinggal menunggu waktu. ”Seluruh area bakal tersentuh. Tapi, kami sesuaikan dengan kecukupan anggaran,” cetusnya.
Rahmad menyatakan, tumbuhan yang ditanam, antara lain, ketela pohon, jagung, dan ubi jalar. Yang terakhir, penanaman di Kutisari. Masa panennya tiga bulan kemudian. Selain melakukan penanaman, pemkot memberikan pupuk kepada warga. ”Yang perlu diperhatikan tentu saja hama. Kami telah memberikan obat untuk mengusir hama,” tuturnya.
Berdasar pengalaman, tahun lalu di Warugunung, panen tidak maksimal karena diserang hama. Sebanyak 75 persen tanaman jagung rusak. ”Selain hama, kondisi tanah memengaruhi,” ujarnya. Misalnya, area Taman PUPR Keputih. Tanaman tidak bisa tumbuh maksimal karena lokasi itu merupakan bekas pembuangan sampah. ”Artinya, keberhasilan penanaman pada struktur tanah yang begitu tidak maksimal. Jadi, kami juga berikan edukasi kepada warga. Tidak boleh sembarang tanam,” tuturnya.
Selain melakukan penanaman tumbuhan pangan, DKPP memperbanyak tanaman mangrove di Ekowisata Mangrove Wonorejo dan Gunung Anyar. ”Kami juga berfokus menghijaukan pesisir timur. Tujuannya, tentu untuk menurunkan suhu panas di Surabaya. Juga, sebagai lahan pencaharian bagi warga di sana,” paparnya.
Rahmad menyebutkan, pemkot juga tengah fokus menggarap lahan tidur yang belum digunakan.