Fasum Kosong Bisa Didaftarkan untuk Area Pertanian
SURABAYA, Jawa Pos - Dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) menyediakan bibit tanaman dan ikan bagi komunitas warga yang ingin bercocok tanam di fasum. Yakni, memanfaatkan lahan tidur untuk melatih ketahanan pangan warga.
Sudah ada beberapa fasum yang kini ditanami tanaman pangan DKPP dan dikelola warga. Misalnya di Wonocolo. Tiga fasum yang semula mangkrak diubah jadi lahan pertanian mini. Yang hasilnya sudah dimanfaatkan langsung oleh warga. ”Ada juga di daerah Manyar dan Kutisari,” jelas Kepala DKPP Yuniarto Herlambang kemarin (9/2).
Untuk mengajukan bantuan bibit tanaman atau ikan, perwakilan warga bisa mengajukan surat ke kantor DKPP. Setelah itu, petugas menyurvei lokasi dan melihat kondisi fasum yang bakal dijadikan lahan pertanian. ”Karena terkadang tak semua fasum cocok dijadikan area tanaman pangan,” ujarnya. Misalnya, fasum yang tanahnya ditumpuk dari urukan bangunan. Pasti tidak cocok untuk tanaman pangan. DKKP akan merekomendasikan kontur tanah yang bisa ditanami sayuran dengan metode hidroponik atau dijadikan kolam budi daya ikan.
Tak hanya memberikan bibit secara gratis, DKPP juga siap memantau area fasum yang dijadikan lahan hidup. Warga bakal dilatih cara mempersiapkan lahan agar tanah bisa siap ditanami bibit dan nantinya bisa tumbuh subur.
Strategi itu ditempuh DKPP untuk membangkitkan fasum-fasum warga, terutama di kawasan perumahan yang terbengkalai. Tak terurus atau hanya jadi area kosong. Lewat skema pertanian fasum itu, ke depan akan banyak area fasilitas umum yang menghasilkan hasil bahan pangan yang bermanfaat. Bahkan, bisa jadi bernilai ekonomi.
YUNIARTO HERLAMBANG