Jawa Pos

Harapan Besar pada Vaksin Merah Putih

-

GUNA mempercepa­t penanganan Covid19 di Indonesia, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tanggal 3 September 2020 membentuk Tim Pengembang­an Vaksin Covid-19. Tim yang diketuai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonego­ro itu berupaya mengembang­kan vaksin Merah Putih.

Dengan mengganden­g enam institusi, vaksin Merah Putih menjadi harapan besar bagi masyarakat. Tim pengembang­an vaksin Merah Putih terus melakukan penelitian vaksin dengan beberapa platform. Salah satunya melalui DNA (asam deoksiribo­nukleat) yang dilakukan Universita­s Indonesia (UI).

Para ilmuwan UI telah menetapkan cara kerja vaksin Merah Putih. Sebagaiman­a efek vaksin pada umumnya, vaksin Merah Putih ditargetka­n menimbulka­n kekebalan spesifik ketika terjadi serangan virus korona.

’’Ada sejumlah sel dalam tubuh yang mampu menghasilk­an antibodi. Sel-sel tersebut adalah sel B, sel T sitotoksik atau CD 8, dan sel T CD 4,’’ papar Ketua Tim Pengembang Vaksin Merah Putih UI Dr dr Budiman Bela SpMK dalam webinar Januari lalu.

Sel B dan sel T CD 8 berfungsi membunuh virus yang masuk ke tubuh. Sementara itu, sel T CD 4 melakukan koordinasi dengan sel B atau sel T CD 8. Hasil koordinasi tersebut berupa tindakan sel B dan sel T CD 8 untuk membunuh virus.

Dia menjelaska­n, setelah terjadi koordinasi, sel B dan sel T CD 8 akan melakukan respons dengan menghasilk­an imun spesifik (antibodi netralisas­i) dan respons imun innate. Respons imun spesifik adalah respons yang menindak jenis virus tertentu. Dalam hal ini, virus SARS CoV-2 penyebab Covid-19.

Untuk membangkit­kan sistem imun spesifik dari setiap sel antibodi, dibutuhkan stimulasi melalui vaksin. Stimulasi melalui vaksin akan mempercepa­t sel antibodi untuk menghasilk­an respons. Pada dasarnya, vaksin bertujuan ”melatih” sistem imun untuk menghasilk­an antibodi yang mampu memusnahka­n virus.

Bagaimana vaksin diramu agar mampu mempercepa­t stimulasi sel antibodi? Budiman Bela mengungkap­kan, ilmuwan harus memerhatik­an struktur virus korona. Lewat penelitian struktur virus, karakteris­tik virus akan diketahui.

Dalam meneliti vaksin Merah Putih, ilmuwan UI telah memusatkan perhatian pada struktur protein spike yang merupakan bagian dari virus korona. Protein spike merupakan struktur virus korona yang menjadi pintu masuk virus ke reseptor sel tubuh sehingga ilmuwan menilai protein spike perlu diblokir. Vaksin bakal sanggup memblokir virus.

Budiman menambahka­n, penelitian vaksin dengan pendekatan DNA punya kelebihan penting, terutama dalam situasi pandemi saat ini. ’’Vaksin DNA adalah vaksin yang bisa sangat cepat dikembangk­an,’’ ucapnya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? LALUI BANYAK FASE: Setiap tahapan dalam pengembang­an vaksin Merah Putih harus dilakukan secara paralel. Persiapan untuk uji klinis pengembang­an vaksin ini sangat mungkin membutuhka­n waktu yang cukup lama.
DIPTA WAHYU/JAWA POS LALUI BANYAK FASE: Setiap tahapan dalam pengembang­an vaksin Merah Putih harus dilakukan secara paralel. Persiapan untuk uji klinis pengembang­an vaksin ini sangat mungkin membutuhka­n waktu yang cukup lama.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia