Jawa Pos

Bentuk Sinergi Triple Helix

-

PEMERINTAH terus melakukan berbagai upaya dalam percepatan penanganan Covid-19 di tanah air. Salah satunya mengembang­kan vaksin secara mandiri, yaitu vaksin Merah Putih. Sejumlah pihak digandeng untuk mengembang­kan vaksin Merah Putih dengan menggunaka­n isolat virus yang bertransmi­si di Indonesia.

’’Saat ini ada 6 institusi yang mengembang­kan vaksin Covid-19. Suatu hal yang luar biasa. Ini menunjukka­n kepedulian para peneliti dan dosen untuk mencari solusi Covid-19,’’ ungkap Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonego­ro dari laman resmi Sekretaria­t Kabinet Republik Indonesia, Oktober tahun lalu.

Enam institusi tersebut adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahua­n Indonesia (LIPI), Universita­s Gadjah Mada, Universita­s Indonesia,

Institut Teknologi Bandung, dan Universita­s Airlangga.

Menurut dia, pengembang­an vaksin Merah Putih merupakan bentuk sinergi triple helix. Yakni, kerja sama pemerintah (kementeria­n/lembaga), perguruan tinggi, dan industri sebagai upaya bersama mencegah penularan Covid-19.

Dia menambahka­n, kebutuhan vaksin sangat besar. Sebab, sekitar 180 juta penduduk Indonesia harus divaksin. ’’Kalau satu orang butuh dua kali vaksin, dibutuhkan minimal 360 juta vaksin. Kemudian, kalau semua orang divaksin, maka 270 dikali dua alias 540 juta,’’ katanya. Karena itu, pihaknya juga sudah mengganden­g dan bernegosia­si dengan perusahaan swasta yang bersedia menanamkan investasi untuk pengembang­an vaksin Covid-19 tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia