Pemkot Tunggu SE Pemprov Jatim
SURABAYA, Jawa Pos - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro resmi diperpanjang. Mulai 23 Februari hingga berakhir 8 Maret nanti. Untuk menindaklanjuti keputusan pemerintah itu, pemkot masih menunggu surat edaran dari Pemprov Jatim.
Keputusan perpanjangan PPKM mikro itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 4 Tahun 2021. Regulasi tersebut mengatur perpanjangan PPKM mikro. Isinya meminta daerah memperpanjang PPKM mikro serta mengoptimalkan penanganan di tingkat kelurahan/desa.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan menjelaskan, dalam inmendagri yang disampaikan pemerintah itu,Surabayatermasukdidalamnya. Sebab,sebelumnyaKotaPahlawan menerapkan PPKM serta PPKM mikro periode pertama.
Namun, Hendro belum bisa memastikan apakah PPKM mikro di metropolis tetap berlanjut hingga 8 Maret nanti. ’’Kami menunggu surat edaran gubernur,’’ jelasnya.
Namun, dia memastikan Kota Pahlawan siap menerapkan kebijakan tersebut. Lewat penerapan kampung tangguh, RT dan RW diajak ikut berperang melawan virus korona. Tidak hanya itu, kampung tangguh bakal diperkuat
Pemkot berencana menyalurkan paket bantuan untuk kampung tangguh. Mulai sprayer, sarung tangan, masker, hingga disinfektan. ’’Paket bantuan sedang disiapkan,’’ terang alumnus ITS itu.
Dalam PPKM mikro lanjutan itu, pemerintah menaruh perhatian pada kampung tangguh. Satgas di tingkat RT/RW tersebut diharapkan membantu pemerintah daerah. Di antaranya, memberikan imbauan untuk menjaga jarak, memakai masker, serta mencuci tangan.
Fokus kedua adalah meningkatkan tracing. Pelacakan kontak erat harus dipercepat. Dengan demikian, dalam waktu singkat data pasti warga yang terpapar bisa diketahui. Penanganan pun berjalan cepat.
Selain itu, pemerintah memberikan perhatian pada peningkatan koordinasi antardaerah yang berdekatan. Salah satunya melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT). Tujuannya, ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) tercukupi. Pasien Covid-19 mendapatkan penanganan cepat.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Irvan Widyanto menjelaskan, sejatinya Surabaya siap menjalankan perpanjangan PPKM mikro. Pasalnya, konsep itu sudah dipakai jauh-jauh hari atau sejak virus korona merebak.
Langkah yang dilakukan adalah 3T. yakni, tracing, testing, dan treatment. Sebelum PPKM mikro berjalan, pemkot meningkatkan kapasitas dan kapabilitas tim tracing. Tim itu tidak hanya diisi petugas pemkot. ’’Kami juga dibantu satgas kampung tangguh serta TNI dan Polri,’’ ucapnya.
Untuk kapabilitas, tim tracing sudah mendapatkan pelatihan dari pakar kesehatan. Salah satunya Persakmi. Kini satu tracer mampu mendapatkan kontak erat hingga 100 orang. Kampung tangguh juga diaktifkan. Surabaya memiliki 1.390 kampung tangguh. Kampung tersebut tersebar di sejumlah wilayah.
Lewat langkah itu, kondisi Surabaya semakin baik. Bukti tersebut terlihat dari data yang dihimpun pemkot. Kasus aktif pada seminggu terakhir tercatat 249 kasus. Dua minggu sebelumnya saat PPKM mikro belum diterapkan, laju korona mencapai 261 kasus.
Data lain pun menjadi pendukung. Yaitu, jumlah kasus baru per hari. Saat penerapan PPKM mikro, rata-rata dalam satu hari terdapat 49 warga yang terpapar. Minggu sebelumnya, jumlahnya mencapai 61 kasus per hari. ’’Untuk lebih lanjut, kami menunggu kebijakan Pemprov Jatim,’’ terangnya.