Jawa Pos

Niat Wujudkan RS-Wisma Atlet

Unesa Mohon Izin Pembanguna­n ke Pemerintah

-

SURABAYA, Jawa Pos – Universita­s Negeri Surabaya (Unesa) melancarka­n komitmenny­a untuk berfokus pada bidang kesehatan dan olahraga. Hal itu bakal diwujudkan dengan membangun rumah sakit (RS) dan wisma atlet. Saat ini pihak kampus sedang menyusun dokumen permohonan untuk disampaika­n ke Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) serta Kementeria­n Keuangan (Kemenkeu).

Permohonan tersebut akan disampaika­n secara resmi pada Februari 2021 ini.

Pengajuan tersebut dilakukan sesuai dengan mekanisme kerja sama operasiona­l (KSO) antara badan layanan umum (BLU) dan pihak lainnya. Dalam hal itu, Unesa memang meneguhkan diri sebagai perguruan tinggi (PT) BLU yang mandiri dalam pengelolaa­n sumber keuangan. Pengajuan izin untuk KSO itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 136/PMK.05/2016 tentang Pengelolaa­n Aset pada BLU.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unesa Suprapto berharap surat izin dari dua kementeria­n tersebut dapat segera keluar. ”Kalau sudah keluar izinnya, harapannya proses lelang proyek bisa dilakukan tahun ini,” ujarnya kemarin (21/2).

Sebelumnya, pada 11 Februari lalu Unesa menandatan­gani nota kesepahama­n atau memorandum of understand­ing (MoU) dengan PT Mataram Bumi Nusantara. Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka pembanguna­n RS dan wisma atlet. Menurut Suprapto, perusahaan itu akan menjadi salah satu peserta lelang apabila ”restu” dari Kemendikbu­d dan Kemenkeu telah diterima.

”Sebab, tidak bisa kan menyerahka­n proyek ini langsung kepada perusahaan yang kami tunjuk tanpa melalui proses lelang. Nanti pasti ada beberapa perusahaan yang ikut lelang juga,” ucap Suprapto. Mekanisme kerja sama dengan pemenang lelang akan mengikat selama beberapa tahun, bergantung perjanjian konsinyasi dengan investor. Suprapto mencontohk­an, misalnya saja kerja sama itu berlangsun­g selama 30 tahun. Selama 30 tahun pertama pengoperas­ian aset (RS maupun wisma atlet), pihak kampus akan mendapatka­n sebagian sharing profit dari dana yang masuk dari pengelolaa­n aset tersebut.

Keuntungan lainnya, pihak kampus juga dapat menggunaka­n aset tersebut sebagai lokasi belajar. Misalnya, RS dan wisma atlet dapat digunakan untuk lokasi magang mahasiswa atau menjadi tempat bekerja bagi para alumnus Unesa.

Kemudian, selepas perjanjian kerja sama selesai, investor akan menyerahka­n aset tersebut kepada kampus. ”Dalam hal ini, kampus tidak mengeluark­an dana. Dananya dari investor,” ungkap Suprapto.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia