Perhatikan Porsi dan Berinovasi
SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi tidak menjadi halangan untuk memulai bisnis. Misalnya, bisnis kuliner. Selain menemukan aktivitas anyar, membuka bisnis dapat menjaga dapur agar tetap mengepul.
Kaprodi Bisnis Kuliner Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Moses Soediro menyatakan, kondisi saat ini cukup tricky. Gampang-gampang susah. Menurut dia, kondisinya sedang menguntungkan, tapi juga agak gambling atau untung-untungan. Kemudian, jika dilihat situasi sekarang, banyak orang yang di rumah dan memesan makanan secara online. ’’Bisnis kuliner bisa dibilang masih menjanjikan, apalagi kalau harga produknya murah,’’ tuturnya.
Selain itu, lanjut Moses, faktor kemudahan mengkreasikan produk. Di era digital, banyak variasi yang bisa ditemukan di media sosial. Misalnya, berawal dari iseng ingin membuat produk makanan. Lalu, ternyata berhasil dan rasanya enak.
Moses menyebutkan, para calon pebisnis perlu memperhatikan beberapa hal sebelum action berbisnis. Pertama, niat dan konsisten belajar sesuatu yang baru. Kedua, mau belajar dari keunggulan kompetitor. Ketiga, berkaitan dengan modal. Lantas, apakah harus memiliki modal besar? ’’Tidak juga. Bisa menyesuaikan kondisi keuangan. Kalau adanya sedikit, so bisa mulai membuat produk sederhana saja seperti roti atau donat,’’ papar Moses.
Dia menyatakan, membuat produk saja tidak cukup seiring dengan banyaknya pesaing. Konsumen selalu ingin mencoba sesuatu yang baru dan kekinian. ’’Kalau bikin makanan besar, bisa juga. Tapi, perhatikan porsi sambil lihat pasar,’’ ujarnya.