Jawa Pos

Dua Periode Menjabat, tapi Belum Punya Rumah

Sosok Kepala Desa di Balik Contoh Kampung Tangguh Covid-19

-

GRESIK, Jawa Pos – Nama Desa Sukorejo, Kebomas, belakangan makin dikenal. Satu di antara beberapa desa di Kabupaten Gresik yang sudah komplet dikunjungi jajaran Forkopimda Jawa Timur secara bergantian. Mulai Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Irjen Pol Nico Afinta, hingga Pangdam V/Brawijaya Mayjen Suhariyant­o.

Salah satu nilai kampung yang berada di sisi Jalan Mayjen Sungkono itu adalah semangat dan partisipas­i warganya. Termasuk dalam program pencegahan dan penanganan Covid-19. Karena itu, Sukorejo pun menjadi salah satu wakil kampung tangguh dari Kota Santri. Sukorejo menjadi seperti sekarang tidak ujug-ujug. Tapi, melalui proses panjang.

Nah, sosok di balik perubahan Sukorejo itu tidak lain adalah sang kepala desa. Yakni, Fatkhurrah­man, yang sebagian orang memanggiln­ya dengan sebutan Gus Man. ’’Kata kunci seorang pemimpin itu adalah moral. Harus bisa memberikan contoh,’’ ujarnya dengan mengutip sebuah hadis Nabi.

Gus Man memimpin Sukorejo sudah dua periode atau 12 tahun. Tiga bulan lagi masa jabatannya berakhir. Selama dua periode itu, dia, istri, dan dua anaknya masih menumpang tidur di rumah dinas desa. Karena rumah dinas desa, kondisinya pun jangan bayangkan seperti rumah dinas kepala daerah. Biasa-biasa saja.

Rumah dinas desa itu tidak luas. Bahkan, masuk ke halaman rumah pun tidak melalui jalan protokol. Mobil jelas tidak bisa masuk. Maklum, diimpit dua rumah warga lain. Karena itu, dia lebih memilih menghabisk­an waktunya di balai desa.

Gus Man mengatakan, gajinya sebagai Kades selama 12 tahun itu belum bisa digunakan untuk membeli rumah. Gus Man pun menyebutka­n pendapatan­nya. Namun, dia tidak mau dikutip. Yang jelas, setelah dipotong untuk kebutuhan operasiona­l, sisa gajinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Bahkan, dia pernah kehabisan beras. Selain itu, dia pernah tidak sanggup membawa pulang istrinya setelah operasi kaki. Saat itu gajinya hanya Rp 1 juta, tetapi biaya operasi Rp 15 juta. Dia pun meminta surat keterangan miskin yang ditandatan­gani ketua RT setempat.

’’Saya tidak mau neko-neko karena telah terikat sumpah ketika dilantik sebagai Kades. Jadi, pokoknya bagaimana bisa memberikan kemanfaata­n sebaik-baiknya untuk warga,’’ ungkapnya.

Sukorejo merupakan kampung relokasi. Dulu, kampung itu berada di Lumpur pesisir Gresik. Lalu, pada 1985, warga satu kampung direlokasi. Karena dari pesisir, sebagian besar mata pencaharia­n warga adalah nelayan. Namun, dalam per_ kembangann­ya, kini Sukorejo menjadi salah satu contoh desa mandiri. ’’Sebagian besar warga kini bekerja di pabrik atau perusahaan sekitar. Yang jadi nelayan tinggal sedikit,’’ kata Gus Man.

Dari sentuhan tangan dingin Kades, Sukorejo menjadi salah satu kampung yang ditoleh banyak tokoh. Fasilitas balai desa dan layanan masyarakat terbilang sudah komplet. Termasuk ambulans. Bahkan, sejumlah ruangan sudah mendapat sentuhan digital. Kades pun bisa memantau aktivitas di sudut-sudut kampung dari ruang kerjanya. Sebab, sudah banyak CCTV.

Balai desa itu menjadi rumah nyaman bagi warga. Pada hari libur seperti kemarin, banyak warga yang duduk melantai di ubin balai desa. Mereka sibuk dengan beragam kegiatan. Mulai pendataan rencana vaksinasi Covid-19 kepada warga hingga aktivitas sosial kemasyarak­atan lainnya. Padahal, tidak mudah menggerakk­an partisipas­i publik tersebut. ’’Insya Allah dengan semangat dan partisipas­i itu, enak mengajak warga untuk melaksanak­an program apa pun,’’ ujar Gus Man.

Di salah satu sudut ruang kerja sang Kades, terlihat poster besar bergambar Presiden Pertama RI Soekarno. Sejatinya, Gus Man mengaku sebagai salah seorang pengagum Presiden Keempat RI KH Abdurrahma­n Wahid (Gus Dur). Kenapa bukan foto Gus Dur yang dipajang? ’’Saya khawatir menangis kalau melihat foto beliau. Sebab, banyak memori lama,’’ ujarnya.

 ?? GALIH WICAKSONO/JAWA POS ?? PENGABDIAN: Kepala Desa Sukorejo Fatkhurrah­man (tengah) didampingi relawan satgas Covid-19 berfoto di posko PPKM mikro.
GALIH WICAKSONO/JAWA POS PENGABDIAN: Kepala Desa Sukorejo Fatkhurrah­man (tengah) didampingi relawan satgas Covid-19 berfoto di posko PPKM mikro.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia