Vaksin Tahap Kedua Belum Tiba
Target Pertama Berdasar Kejelasan Data
SIDOARJO, Jawa Pos – Vaksinasi tahap kedua belum terlaksana hingga kemarin (21/2). Jadwal kedatangan vaksin juga belum dipastikan.
Warga Sidoarjo yang masuk kuota pun masih menunggu untuk memperoleh suntikan vaksin kali pertama. Rencananya, vaksin tahap kedua tiba di kantor dinkes kemarin. Tapi, hingga kemarin sore, belum ada vaksin yang tiba. Bahkan, jumlah yang didapat pun belum pasti.
’’Mungkin vaksin baru tiba besok (hari ini). Sampai sekarang belum ada pemberitahuan tentang jumlah vaksin yang kami dapat,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Padahal, warga yang masuk kuota vaksinasi tahap kedua lebih banyak. Mencapai ratusan ribu orang.
Khusus warga lanjut usia saja mencapai 208 ribu orang. Belum termasuk para petugas pelayanan publik, aparat TNI dan Polri, serta para guru. Pedagang pasar juga masuk kuota penyuntikan.
Syaf menyatakan, vaksinasi paling cepat dilakukan sehari setelah vaksin tiba. Yang bakal menjalani vaksinasi kali pertama adalah mereka yang terdaftar di Kemenkes sebagai penerima vaksin. Saat ini data yang masuk secara lengkap adalah anggota TNI dan Polri.
’’Mereka yang bakal divaksin terlebih dahulu. Setelah itu, suntikan vaksin bisa diberikan untuk guru yang juga sudah lengkap datanya,’’ lanjut Syaf.
Vaksinasi disesuaikan dengan dosis vaksin yang diterima dinkes. Penyuntikan dilakukan sebanyak persediaan vaksin. Namun, sebelum vaksinasi tahap kedua terlaksana, dinkes bakal menuntaskan vaksinasi tahap pertama.
Ada beberapa sasaran vaksinasi tahap pertama yang belum tuntas penyuntikannya. Vaksinasi tertunda karena sejumlah alasan. Vaksinasi yang sempat tertunda bakal diselesaikan. Tujuannya, perolehan vaksin kepada mereka tidak kurang.
’’Satu orang harus vaksinasi lengkap. Memperoleh penyuntikan vaksin pertama dan kedua,’’ tambah Syaf.
Kecuali, penerima vaksin tersebut berhalangan tetap. Misalnya, sakit sebelum vaksinasi kali kedua. Sakit tersebut memerlukan pengobatan lama.
Pihak selanjutnya yang menerima vaksin kedua dengan data yang sudah lengkap adalah guru. Setelah itu, vaksinasi dapat dilaksanakan untuk para lansia. Hingga kemudian warga lain yang perlu mendapat vaksin tahap kedua tersebut.