Tempat Isolasi MPP Setengah Tahun Nonaktif
SIDOARJO, Jawa Pos - Tempat isolasi di mal pelayanan publik (MPP) hingga kemarin (21/2) masih tutup. Ruangan yang dulu digunakan warga positif Covid-19 tanpa gejala itu belum difungsikan lagi.
Sudah lebih dari enam bulan ruangan tersebut tidak ditempati. Ruang isolasi yang berada di lantai atas gedung di kawasan Lingkar Timur itu masih memiliki sarana dan prasarana memadai.
Tempat tidur untuk pasien tetap tersedia, termasuk lemari kecil untuk menyimpan pakaian juga masih ada. Beberapa tempat tidur dipinjam.
Namun, itu segera dikembalikan. Sayang, tidak ada pasien dan petugas medis lagi di sana.
Warga yang terpapar virus korona dan tidak memiliki gejala kini banyak yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sebagian di antara mereka diisolasi di hotel yang disediakan pemerintah. Masih tersedianya kuota untuk pasien di hotel itulah yang membuat MPP sampai saat ini tidak difungsikan kembali.
Awalnya, kuota di hotel hanya untuk 60 orang. Namun, sekarang kuota sudah bertambah dua kali lipat menjadi 120 orang. Jumlah tersebut tidak selalu penuh terisi.
”Saat ini yang isolasi di hotel sekitar 30 orang. Sering kali jumlahnya kurang dari angka tersebut,” kata Sekretaris Dinkes Sidoarjo Zuhaida.
Mereka, ungkap dia, paling lama menjalani isolasi selama sepuluh hari. Bagi yang ada gejala ringan, isolasi ditambah tiga hari. Hanya, jarang yang isolasi mencapai belasan hari.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengungkapkan bahwa sampai sekarang belum ada keputusan final untuk penutupan MPP secara tetap. Angka kasus Covid di Sidoarjo masih terus bertambah.
Meskipun, jumlahnya tidak signifikan.
Pemerintah tetap menyediakan MPP untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Terutama seusai Lebaran mendatang. Karena itu, penonaktifan tempat isolasi tersebut membutuhkan kajian yang mendalam. Meskipun, pihak dinkes pernah mengusulkan untuk melakukan penutupan permanen setelah dinonaktifkan.
”Pemerintah masih mempertimbangkan kemungkinan terjadinya peningkatan kasus Covid kembali. Siaga jika ada warga yang terpapar dalam jumlah banyak,” lanjut Syaf.