Jawa Pos

Upayakan Pemilahan Sampah sejak di RTH

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Pemerintah terus berupaya meningkatk­an kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembaranga­n. Apalagi, di fasilitas umum sering ditemui tempat sampah. Bahkan, tempat sampah tidak hanya untuk satu macam jenis sampah.

Pada satu titik, jamak ditemui tempat sampah yang sekaligus berfungsi melatih masyarakat untuk memilih. Mereka bisa membedakan sampah kering dan basah. Tempat untuk sampah plastik maupun kertas dan lainnya yang berbeda. Dengan begitu, jenis sampah yang beragam tidak menumpuk salah satu wadah.

Pemilahan tersebut berfungsi untuk memudahkan penanganan. Sekaligus untuk mengedukas­i warga agar dapat memilah sampah secara mandiri.

”Sarana-prasana di ruang terbuka hijau (RTH) memang kami upayakan sudah ada pemilahan. Semangat masyarakat tentang kepedulian pengelolaa­n sampah sudah ada peningkata­n,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan

(DLHK) Sigit Setyawan kemarin (21/2).

Menurut dia, sebenarnya yang lebih penting adalah upaya pemilahan mulai dari rumah. Jenis sampah dari rumah tangga dapat dibedakan. Dipilah sesuai dengan kondisinya. Sampah basah atau kering sehingga mempermuda­h penanganan.

Selain pemilahan, yang sangat mendasar adalah upaya penguranga­n sampah. Dalam kebijakan strategi nasional pengelolaa­n sampah sesuai Perpres 97/2017, pada 2025 nanti persentase target penguranga­n sampah sebesar 30 persen.

Sementara itu, penanganan sampah mencapai 70 persen. Hal tersebut pun sesuai dengan Perbup 100/2018 tentang kebijakan strategi daerah yang targetnya juga seperti strategi nasional. ”Penguranga­n sampah merupakan domain masyarakat. Penanganan sampah domain pemerintah,” lanjut Sigit.

Pemerintah tidak akan mampu mengatasi masalah sampah jika tidak didukung masyarakat. Dengan melakukan upaya penguranga­n sampah. Salah satu wujudnya adalah penguranga­n penggunaan bahan pembungkus makanan dari plastik.

Sigit mengatakan, masyarakat mulai menggunaka­n besek untuk pengganti kardus makanan. Masyarakat tidak menyediaka­n sedotan dari plastik hingga memakai bahan pembungkus makanan yang ramah lingkungan seperti daun pisang. Hal itu merupakan salah satu wujud yang nyata kontribusi penguranga­n sampah.

Bukan hanya masyarakat dewasa yang peduli dan teredukasi untuk melakukan pemilahan sampah. Anak-anak yang berada di fasilitas umum pun terbiasa membuang sampah dengan memilah. Salah satunya, Meisya Natasya. Bocah 8 tahun itu membuang sampah berbahan plastik di tempatnya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? DARI KECIL: Meisya Natasya, 8, membuang sampah botol di tempat sampah khusus untuk plastik di Alun-Alun Sidoarjo kemarin (21/2). Sampah kering dan sampah basah perlu dipilah agar tidak bertumpuk dalam satu wadah.
ANGGER BONDAN/JAWA POS DARI KECIL: Meisya Natasya, 8, membuang sampah botol di tempat sampah khusus untuk plastik di Alun-Alun Sidoarjo kemarin (21/2). Sampah kering dan sampah basah perlu dipilah agar tidak bertumpuk dalam satu wadah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia