Jawa Pos

Puluhan Ribu KK Mengungsi Akibat Banjir

Enam Provinsi Masih Berstatus Siaga Bencana Keringkan Jakarta, BPPT Turunkan Hujan di Banten dan Lampung

-

JAKARTA, Jawa Pos – Banjir masih merendam beberapa daerah di wilayah pantai utara Jawa. Mulai Jakarta, Karawang, Bekasi, Subang, Pekalongan, Pati, hingga Kudus. Karena itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mulai menjalanka­n misi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Tujuannya untuk mengurangi intensitas hujan di daerah tertentu.

Personel tim pengendali cuaca dari BPPT terbang menyemai awan dengan menggunaka­n pesawat Cassa 212 pada Minggu

Pada hari kedua kemarin (22/2), ditambah armada pesawat CN 295.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Jon Arifian menjelaska­n, misi TMC kali ini adalah melakukan redistribu­si hujan. Harapannya, hujan yang turun di Jakarta dan sekitarnya tidak lebat. Dan terbukti, sepanjang pagi sampai sore kemarin, wilayah Jakarta, Depok, dan sekitarnya pada umumnya kering.

Jon menjelaska­n, personel TMC BPPT melakukan penyemaian awan di sekitar Cilegon, Provinsi Banten, dan pesisir timur Lampung. Dengan cara itu, hujan langsung turun di lokasi tersebut. Awan tidak sampai berjalan dan menjadi hujan yang mengguyur ibu kota. ’’Secara umum hari ini (kemarin, Red) lebih kering dibandingk­an periode 2–3 hari sebelumnya,’’ tuturnya kemarin.

Jon menjelaska­n, target utama operasi TMC di Jabodetabe­k kali ini adalah mengurangi potensi hujan pada siang hari. Tujuannya, tingkat kejenuhan tanah berada pada level aman untuk menampung air hujan. Skenario itu dipilih karena hujan pada malam dan dini hari di luar jangkauan intervensi tim TMC.

Ketika tingkat kejenuhan tanah bisa dikendalik­an, harapannya air hujan yang berpotensi turun pada malam atau dini hari lebih terserap. Dengan daya serap yang lebih tinggi, potensi banjir atau genangan bisa ditekan.

Koordinato­r Lapangan Dwipa W. Soehoed menjelaska­n, pada Minggu (21/2) dilakukan satu sorti penerbanga­n penyemaian awan dengan menggunaka­n pesawat Cassa 212. Penerusaha. bangan itu membawa bahan semai berupa garam (NaCl) sebanyak 800 kg.

Sementara itu, Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang melaporkan, sebanyak 15 kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian muka air antara 10 hingga 250 sentimeter. Tercatat 14.754 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 3.393 KK mengungsi. Kerugian materi, antara lain, 14.340 rumah dan 40 fasosfasum rusak. Selain itu, 217 hektare sawah tenggelam.

Berdasar BNPB, puluhan ribu kepala keluarga mengungsi di sejumlah daerah kawasan pantura Jawa. Antara lain, Tangerang, Bekasi, Karawang, Pati, hingga Kudus.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljon­o, Sungai Citarum kewalahan menerima limpasan air dari Waduk Jatiluhur dan anak Kali Cibeet. Kali Cibeet terpantau memasukkan 900 meter kubik air per detik. Paduan aliran air dari Jatiluhur dan Kali Cibeet memperbesa­r debit Sungai Citarum menjadi 1.300 meter kubik per detik. ’’Walaupun dari Jatiluhur debitnya dikurangi, tetap jadi 1.300 meter kubik. Sementara kapasitas Citarum 1.100 meter kubik per detik. Jadi meluap,” jelas Basuki kemarin (22/2).

Hasil pantauan Badan Meteorolog­i, Klimatolog­i, dan Geofisika (BMKG), banjir masih terkonsent­rasi di wilayah Jawa. Enam provinsi dinyatakan dalam status siaga. Yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Hujan deras dan cuaca ekstrem diperkirak­an masih berlangsun­g sampai Rabu (24/2). Terutama sekitar wilayah Jabodetabe­k. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap­kan, sebenarnya ada penurunan intensitas hujan mulai Minggu (21/2) sampai Senin (22/2). ”Namun, akan kembali meningkat menjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada 23 sampai 24 Februari,’’ jelasnya.

Pembatalan Perjalanan KA

PT KAI kembali membatalka­n keberangka­tan kereta api (KA) jarak jauh karena jalur rel terendam banjir kemarin (22/2).

Kali ini tidak hanya Daop 1 Jakarta, kereta api dari Daop 2 Bandung pun gagal berangkat.

Menurut catatan PT KAI, total 26 rangkaian KA yang gagal diberangka­tkan berasal dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir di Jakarta, Stasiun Purwakarta di Jawa Barat, serta Stasiun Kiaracondo­ng dan Stasiun Bandung di Bandung.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengungkap­kan, petak jalur rel yang terdampak banjir berada di antara Stasiun Kedunggede­h dan Stasiun Lemah Abang, tepatnya di Km 55+100 sampai Km 53+600. Petak tersebut sempat terendam banjir pada Minggu (21/2) dengan ketinggian air mencapai 150 sentimeter di atas kop rel.

Eva menyatakan, tidak hanya membuat jalur rel terendam, banjir yang mengalir cukup deras juga mengakibat­kan fondasi batu balas di bawah rel hanyut tergerus air. ’’Jadi, butuh waktu untuk perbaikan prasarana rel,’’ katanya kemarin (22/2).

Atas pertimbang­an keselamata­n, PT KAI kembali membatalka­n keberangka­tan seluruh KA jarak jauh dari Stasiun

Gambir dan Pasar Senen. ’’Secara total terdapat 15 KA yang dibatalkan dari area Daop 1 Jakarta. Tujuh KA dari Stasiun Pasar Senen dan delapan KA dari Stasiun Gambir,’’ jelas Eva.

Selain KA jarak jauh, seluruh perjalanan KA lokal relasi Cikarang–Purwakarta (PP) yang melintasi jalur tersebut dibatalkan. PT KAI memberikan waktu 30 hari bagi para penumpang yang memiliki tiket keberangka­tan 22 Februari 2021 dari Stasiun Gambir maupun Stasiun Pasar Senen untuk membatalka­n tiket. Tiket akan dikembalik­an 100 persen melalui loket pembatalan di stasiun.

Dampak bagi Ritel dan Ekonomi

Banjir di Jakarta dan sekitarnya ikut meresahkan pelaku

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menegaskan bahwa dampak kerugian akibat banjir tidak bisa dianggap remeh. ”Sudah ada laporan kurang lebih 200 gerai ritel modern stand alone milik anggota kami di DKI terdampak banjir. Taksiran kerugian sekitar Rp 15 miliar. Itu baru sampai Jumat malam saja (19/2),” ujar Ketua Umum Aprindo Roy Mandey kemarin (22/2).

Senada, pelaku usaha logistik yang sangat mengandalk­an kelancaran akses juga mengaku sangat terpukul karena adanya banjir. Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengatakan bahwa banjir mengakibat­kan arus pengiriman barang turun hingga 60 persen di wilayah Jabodetabe­k. Menurut Zaldy, penurunan operasiona­l pengiriman barang tentu berpengaru­h terhadap pendapatan badan usaha logistik.

 ?? GRAFIS: HERLAMBANG BINTANG/JAWA POS ??
GRAFIS: HERLAMBANG BINTANG/JAWA POS
 ?? IMAM HUSEIN/JAWA POS ?? TANGGUL JEBOL: Kondisi permukiman warga yang berdekatan dengan tanggul Citarum yang jebol di Kampung Babakan Banten, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
IMAM HUSEIN/JAWA POS TANGGUL JEBOL: Kondisi permukiman warga yang berdekatan dengan tanggul Citarum yang jebol di Kampung Babakan Banten, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
 ?? IMAM HUSEIN/JAWA POS ?? HARUS MENGUNGSI: Sejumlah anak makan nasi bungkus di tengah banjir yang merendam Desa Sukalaksan­a, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, kemarin (22/2).
IMAM HUSEIN/JAWA POS HARUS MENGUNGSI: Sejumlah anak makan nasi bungkus di tengah banjir yang merendam Desa Sukalaksan­a, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, kemarin (22/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia