Dua Kawasan Industri di Jawa Timur Jadi KEK
Pemprov Siapkan Promosi
SURABAYA, Jawa Pos – Jumlah kawasan industri di wilayah Jatim terus bertambah. Saat ini sedikitnya sudah ada empat kawasan baru. Tiga di antaranya tengah dibangun.
Dari seluruh kawasan industri baru tersebut, dua diproyeksikan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Yakni, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik serta KEK Singosari di Kabupaten Malang.
Perkembangan terakhir, penetapan JIIPE sebagai KEK tinggal menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP). Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Jatim Jumadi mengatakan, PP diperkirakan terbit akhir Februari. Regulasi tersebut menjadi dasar penentuan insentif fiskal bagi pengusaha yang masuk. ”Kalau insentif fiskalnya besar, pengusaha atau calon investor yang berminat tentunya akan semakin banyak,’’ katanya.
Dia menyatakan, saat ini sudah banyak calon investor yang melirik kawasan JIIPE. Investor yang mulai tertarik itu berasal dari sejumlah negara. Di antaranya, Taiwan dan Jepang.
Sambil menunggu, pemprov menyiapkan rencana promosi kepada calon investor. Salah satu skenario yang disiapkan, pemprov menggagas pertemuan dengan konsulat jenderal beberapa negara di Jatim. ”Mereka diperkenalkan KEK JIIPE yang berlokasi di Kabupaten Gresik,” tuturnya.
Luas lahan yang digunakan untuk pengembangan industri di JIIPE mencapai 2.125 hektare. Dari jumlah itu, KEK JIIPE berada di area 1.719 hektare. Hingga kini, sudah ada 1.500 hektare lahan yang siap ditempati. ”Promosi akan menjadi pintu masuknya investor ke kawasan JIIPE,’’ ucap Jumadi.
Selain KEK JIIPE, ada beberapa kawasan industri yang dikembangkan di Jawa Timur. Antara lain, kawasan industri halal di Sidoarjo dan kawasan industri Nganjuk atau yang biasa disebut KING.
Kawasan Industri halal (KIH) di Sidoarjo berdiri di lahan 148 hektare. Saat ini kawasan tersebut sudah masuk tahap konstruksi. Sementara itu, KING telah masuk proyek strategis nasional. Secara keseluruan, ada empat proyek. Masingmasing dijuluki KING 1, KING 2, KING 3, dan KING 4. Lahan yang dibutuhkan mencapai 2.091 hektare. Saat ini proses pengadaan lahan sedang berlangsung.