Jawa Pos

Uji Coba i-nose di RSI Jemursari dan Ahmad Yani

-

SURABAYA, Jawa Pos – Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari kemarin (22/2) mendapatka­n hibah alat i-nose dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Perangkat skrining Covid-19 itu diberikan sebagai alat uji untuk warga Surabaya. Hal tersebut menjadi salah satu syarat sebelum bisa diproduksi masal.

Total ada empat i-nose yang dihibahkan ITS ke RSI. Yakni, dua di RSI Jemursari dan dua di RSI Ahmad Yani. Alat tersebut akan difungsika­n sebagai pembanding hasil tes polymerase chain reaction (PCR). Cara itu dilakukan guna menguji keakuratan sensor dalam mendiagnos­is Covid-19.

Ketua Peneliti i-nose Prof Riyanarto Sarno mengatakan, i-nose nanti mencocokka­n hasil PCR terhadap pasien. Harapannya, hal itu berdampak pada aktivitas inteligens­i sensor yang dipasang di i-nose. ’’Semakin sering digunakan, sensornya semakin pintar,’’ ucapnya.

Alat tersebut berfungsi sebagai skrining awal. Selain tidak butuh waktu lama untuk melihat hasilnya, biaya yang dibayarkan tidak mahal. Yakni, hanya Rp 10 ribu. Di samping itu, keamanan alat tersebut terjamin. Sebab, sampling yang digunakan berasal dari cairan di ketiak.

Hal itu bisa menekan persebaran virus Covid-19. Riyanarto menjelaska­n, i-nose belum bisa diproduksi masal. Uji profil dan diagnosis harus dilakukan. Akurasi i-nose masih 91 persen

Artinya, keakuratan­nya masih harus ditingkatk­an lagi. ’’Mungkin tiga bulan ke depan bisa diproduksi masal,’’ terangnya.

Ketua Yayasan RS Islam Surabaya (Yarsis) Prof Dr Muhammad Nuh mengungkap­kan, pihaknya berterima kasih dengan adanya kerja sama tersebut. Sebab, hasil diagnosis i-nose begitu cepat. Tidak lebih dari 5 menit, hasilnya sudah bisa diketahui. Terlebih, biayanya hanya Rp 10 ribu.

Menurut M. Nuh, i-nose nanti digunakan untuk pasien yang sudah positif Covid-19 maupun masyarakat yang menjalani skrining. Cara tersebut dimaksudka­n untuk membanding­kan hasil i-nose dengan PCR. ’’Nanti dilihat apakah ada kesamaan atau tidak,’’ ucapnya.

Karena itu, i-nose akan ditempatka­n di ruang perawatan pasien Covid-19 dan bagian depan untuk skrining.

Sementara itu, Direktur RSI Jemursari dr Bangun Purwaka mengatakan, i-nose bisa difungsika­n mulai minggu depan. Saat ini pihaknya masih menggelar pelatihan untuk penggunaan­nya.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? KARYA ITS: Dalam waktu tidak sampai lima menit, hasil pemeriksaa­n spesimen keringat ketiak bisa diketahui. Apakah mengandung Covid-19 atau tidak.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS KARYA ITS: Dalam waktu tidak sampai lima menit, hasil pemeriksaa­n spesimen keringat ketiak bisa diketahui. Apakah mengandung Covid-19 atau tidak.
 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? APRESIASI INOVASI: Ketua Yayasan RS Islam Surabaya M. Nuh (kanan) mencoba i-nose di RSI Jemursari kemarin (22/2).
ALFIAN RIZAL/JAWA POS APRESIASI INOVASI: Ketua Yayasan RS Islam Surabaya M. Nuh (kanan) mencoba i-nose di RSI Jemursari kemarin (22/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia