Sekolah Turut Edukasi Vaksinasi
Lawan Hoaks dan Sebar Optimisme
SURABAYA, Jawa Pos - Kehadiran vaksin Covid-19 juga diikuti dengan beragam informasi. Ada yang benar, ada yang melenceng. Ada pula yang tak berkaitan sama sekali. Informasiinformasi tersebut tak jarang membuat orang tua dan siswa ikut bingung. Dalam hal itu, sekolah turut andil sebagai corong informasi.
”Momen distribusi vaksin ini cepat, jadi kami perlu meyakinkan dan bantu edukasi juga untuk para orang tua,” papar Cornelia Nathalie, marketing and communication manager Sekolah Ciputra.
Melalui sesi video conference, pihak sekolah menghubungkan narasumber yang kompeten dengan orang tua siswa dari tingkat kelompok bermain (KB) hingga SMA. ”Kebetulan narasumbernya alumnus kami dan memang dokter yang sudah menerima vaksin juga,” jawab Cornelia.
Pertanyaan terkait fakta atau hoaks lebih banyak dilontarkan orang tua. Selain itu, mereka menanyakan efek setelah menerima vaksin. Rasa kantuk dan lapar konon sering muncul seusai menerima dosis vaksin. Orang tua juga menanyakan terkait Covid-19 lainnya seperti benarkah obat herbal bisa memengaruhi kesembuhan pasien.
Cornelia menyatakan, sekolah perlu mengambil peran edukasi tersebut. Terlebih orang tua siswa berasal dari kalangan profesi yang beragam, bukan hanya tenaga medis. ”Jadi, mereka bisa lebih yakin, anak-anak juga lebih yakin dan optimistis,” imbuhnya. Jika vaksin sudah diterima dengan merata, proses belajar-mengajar turut merasakan manfaatnya.
Informasi mungkin banyak tersebar di media sosial, tetapi sesi khusus dari sekolah bisa mendapatkan kepercayaan lebih dari orang tua siswa. ”Makanya, kami juga merespons kebutuhan di luar seperti apa, bagaimana dikaitkan dengan kondisi sekolah dan pembelajaran,” sambungnya.
Sesi edukasi serupa juga dilakukan Great Crystal School. Edukasi mengenai mitos atau fakta terkait vaksin Covid-19 diedarkan secara live melalui media sosial sekolah. Hendra Ariyanto, public relation Great Crystal School, menyebutkan bahwa inisiator tersebut berasal dari pihak sekolah. ”Kami harap orang tua bisa lebih paham dengan program vaksin dari pemerintah,” jawabnya.
Sesi bincang-bincang bersama dokter yang mengatur vaksinasi di salah satu RS tersebut memaparkan lebih banyak manfaat vaksin dan perbedaan jenis vaksin yang akan diterima. Edukasi mengenai vaksin bisa mendorong keyakinan orang tua dan siswa, nanti juga berpengaruh pada pembentukan herd immunity atau kekebalan kolektif dalam populasi.