Distribusi 915.000 Vaksin
Ditarget Rampung Hari Ini
SURABAYA, Jawa Pos – Distribusi vaksin tahap kedua di Jatim telah dilakukan. Dinas Kesehatan (Dinskes) Jatim menargetkan, pendistribusian vaksin ke 38 kabupaten dan kota rampung pada hari ini. Dengan begitu, proses vaksinasi bisa terus berjalan.
Total 915.000 dosis vaksin yang dibagikan pada tahap kedua. Pendistribusian dilakukan mulai Senin kemarin (22/). Kota Surabaya dan Madura mendapat kloter pertama. Kemudian, disusul dengan kabupaten dan kota lainnya.
Proses distribusi vaksin tahap kedua dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia menuturkan, pihaknya mendorong vaksinasi dosis pertama bisa sesegera mungkin selesai meskipun ketersediaan vaksin masih terbatas.
Karena itu, nanti ada prioritas dari setiap golongan yang divaksin. Atau, sesuai arahan Kemenkes. Masingmasing daerah, kata Khofifah, saat ini masih 10 persen pelayan publik yang sudah divaksin. ”Sesegera mungkin bisa dilakukan vaksinasi untuk pelayan publik lainnya,” katanya.
Khofifah menambahkan, target vaksinasi menyesuaikan aturan yang berlaku. Yakni, 14 hari setelah vaksin disuntikkan. Kecuali lansia. Terdapat jarak 28 hari dari suntikan pertama. ”Untuk saat ini vaksinasi lansia hanya di Surabaya,” terangnya.
Kepala Dinkes Jatim dr Herlin Ferliana mengatakan, total vaksin yang didistribusikan sebanyak 915.000 dosis. Pendistribusian ditarget rampung pada hari ini. Dengan begitu, proses vaksinasi bisa segera dilakukan di 38 kabupaten dan kota.
Dia menjelaskan dosis tersebut untuk 460 ribu sasaran. Mengingat satu orang mendapat dua dosis. Nah, angka itu tentunya masih jauh dari total sasaran penerima vaksin di Jatim sebanyak 4,6 juta. ”Artinya, masih 10 persen dari total sasaran,” terangnya.
Herlin menambahkan, masyarakat yang sudah vaksin dipastikan bakal menerima merek yang sama pada vaksinasi dosis kedua. Hal tersebut menyesuaikan aturan dari Kemenkes. ”Masyarakat yang belum divaksin pun tidak perlu khawatir. Sebab, masih ada termin berikutnya untuk proses vaksinasi. Yang jelas, semuanya menyesuaikan jumlah vaksin yang datang,” paparnya.