Relaksasi Muluskan Target Penjualan
JAKARTA, Jawa Pos – Relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dan down payment (DP) menuai reaksi positif dari para pelaku industri otomotif. Dua stimulus tersebut dinilai memberi angin segar di tengah tekanan pandemi sepanjang 2020.
Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menyambut baik ke bijakan PPnBM dan DP nol persen. Apalagi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menetapkan target pertumbuhan penjualan roda empat sebesar 30 persen atau menjadi 750.000 unit tahun ini.
Insentif PPnBM nol persen, menurut Hendrayadi, berpotensi membantu sektor otomotif nasional menggapai target. Namun, efektif tidaknya kebijakan itu belum bisa diproyeksikan. ”Pada dasarnya kami percaya relaksasi PPnBM ini akan meningkatkan demand,” ujarnya jumpa pers akhir pekan lalu.
Penjualan ritel Daihatsu pada Januari lalu tumbuh 3,5 persen atau mencapai 9.528 unit. Angka tersebut naik 3,5 persen dari capaian Desember lalu yang sebanyak 9.203 unit. ”Capaian itu merupakan sinyal positif bagi pemulihan pasar,” tambahnya.
Kontributor utama penjualan Januari adalah GranMax Pick-up, Sigra, dan Terios. ”Perlu diketahui bahwa kendaraan LCGC seperti Ayla maupun Sigra tidak kena relaksasi. Sebab, PPnBM-nya sudah nol persen. Jadi, mau beli sekarang atau bulan depan sama saja,” tegas Hendrayadi.
Optimisme juga disampaikan Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy. Dia mengapresiasi kebijakan pemerintah itu. ”Ini tentu saja positif. Insentif PPnBM, vaksinasi yang sudah berjalan, ini bisa membangun confident konsumen, membuat penjualan otomotif bergairah,” ujarnya kemarin (23/2).
Di sisi lain, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto berharap, relaksasi otomotif bisa meningkatkan minat beli masyarakat. ”Daya beli akhirnya memicu produksi mobil dan (industri, Red) komponennya berjalan normal secara bertahap,” tegasnya.