RS-Wisma Atlet Butuh Lebih Rp 1 Triliun
Unesa Tunggu Izin Pemerintah Pusat
SURABAYA, Jawa Pos – Niat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk pendirian infrastruktur baru membutuhkan dana yang besar. Pengajuan tersebut disampaikan kepada pemerintah pusat. Rencananya, Unesa mendirikan rumah sakit (RS) dan wisma atlet.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unesa Suprapto menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk membangun dua fasilitas itu mungkin lebih dari Rp 1 triliun. Dana pembangunan rumah sakit diperkirakan mencapai Rp 850 miliar. Dana untuk bangunan RS sekitar Rp 400 miliar hingga Rp 350 miliar. Sisanya digunakan untuk membeli peralatan RS. ”Alat-alat di RS itu mungkin yang paling banyak memakan dana karena harganya mahal,” ungkap Suprapto kemarin (23/2).
RS tersebut bakal dirancang menjadi RS tipe B dengan kapasitas 400 bed. Lokasi pembangunan RS itu diproyeksikan di kampus Lidah Wetan, tepatnya di dekat danau Unesa. Jika izin dari pemerintah pusat keluar tahun ini dan lelang segera rampung, Unesa bisa membangun RS tersebut.
Sementara itu, wisma atlet akan dibangun di dekat Graha Unesa di kampus Lidah Wetan. Wisma atlet itu menjadi lokasi pelatihan dan pengembangan atlet, baik daerah maupun nasional. Di samping itu, ketika wisma atlet tidak digunakan untuk pemusatan penginapan atlet, pihak kampus dapat menyewakannya kepada umum. Terutama kepada para wali mahasiswa saat wisuda. Atau untuk tamu-tamu yang hadir di acara-acara yang diselenggarakan di kampus.
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan wisma atlet diprediksi mencapai Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Wisma tersebut dirancang mempunyai 200 kamar.
Suprapto menuturkan, studi kelayakan proyek-proyek besar itu tengah dilakukan. ”Kami juga melibatkan tim ekonomi dari kampus untuk menilai BEP dari dana yang bakal diinvestasikan investor. Sebab, proyek ini membutuhkan dana yang sangat besar. Jadi, perhitungannya harus cermat,” tuturnya.