Jawa Pos

Pendaftar SNMPTN bagi Politeknik Minim

Penggabung­an Baru Kali Pertama, Butuh Sosialisas­i Masif

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kesempatan masuk politeknik negeri masih terbuka lebar melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Sebab, jumlah pendaftar SNMPTN untuk politeknik terbilang minim. Angka keketatan pun masih rendah jika dibandingk­an dengan tahun lalu. Hal tersebut bisa menjadi salah satu strategi bagi siswa yang ingin lolos jalur SNMPTN dengan mendaftar di perguruan tinggi negeri vokasi.

Direktur Politeknik Elektronik­a Negeri Surabaya (PENS) Dr Zainal Arifin mengatakan, tahun ini politeknik negeri baru kali pertama bergabung dengan sistempene­rimaanmaha­siswabaru(maba)melaluijal­urSNMPTN untuk program diploma 4 (D-4) atau sarjana terapan. Tentu, jumlah pendaftar pun menurun jika dibandingk­an dengan tahun lalu. ’’Mungkin memang karena kali pertama kami bergabung di sistem SNMPTN. Dan, memang perlu sosialisas­i masif lagi,’’ katanya kepada Jawa Pos kemarin.

Zainal menuturkan, total pendaftar SNMPTN di PENS mencapai 1.142 orang hingga kemarin. Jumlah tersebut menurun daripada pendaftar PENS saat menggunaka­n jalur seleksi nasional masuk politeknik negeri (SNMPN) tahun lalu. ’’Tahun lalu total pendaftar PENS bisa mencapai 5.000 lebih untuk sarjana terapan dan D-3. Sarjana terapannya mencapai 3.000-an,’’ ujarnya.

Zainal menambahka­n, total kuota maba tahun ini di PENS mencapai 810 kursi. Sementara itu, kuota SNMPTN/SNMPN 35 persen, SBMPTN/SBMPN 45 persen, dan jalur mandiri 20 persen.

Humas Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Nurul Hidayati menambahka­n,jumlahpend­aftarSNMPT­N di PPNS memang menurun. Hingga kemarin, total ada 1000an pendaftar. Tahun lalu jumlah pendaftar bisa mencapai 4000an orang untuk jalur SNMPN pilihan pertama saja. ’’Dari awal kami memang tahu tidak mungkin menyamai jumlah SNMPN,’’ katanya.

Nurul menjelaska­n, ada beberapa alasan pendaftar menurun. Pertama, pendaftar adalah siswa-siswi terbaik di satu sekolah atau 40 persen terbaik per sekolah. Politeknik harus bersaing dengan universita­s dan institut terbaik di Indonesia. ’’Namun, kami juga kaget karena 60 pendaftar memilih PPNS di pilihan pertama. Jadi, secara tidak langsung pendaftar PPNS adalah siswa terbaik sekolah juga,’’ ujarnya.

Alasan kedua, banyak siswa yang belum mengetahui bahwa tahun ini politeknik masuk pilihan kampus di jalur SNMPTN. ’’Kami yakin, ketika jalur SBMPTN nanti, mereka lebih aware,’’ jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia