Jawa Pos

Tamu Harus Rapid Antigen

-

PENDAPA Delta Wibawa kemarin cukup ramai. Mulai kepala OPD, camat, pegawai diskominfo, bidang keamanan, pegawai kebersihan, wartawan, hingga paguyuban Guk Yuk mengikuti rapid antigen bersama. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan deteksi dini untuk para peserta rangkaian acara pelantikan bupati dan wakil bupati Sidoarjo.

Kepala Bagian Protokol Pemkab Sidoarjo Aan Alifauzans­yah menjelaska­n, sesuai instruksi sekretaris daerah, rangkaian pelaksanaa­n pelantikan bupati dan wakil bupati di tengah pandemi Covid-19 tidak boleh sampai menimbulka­n klaster baru. Nah, rapid antigen dilakukan untuk memastikan kesehatan setiap peserta acara pelantikan.

’’Tamu yang hadir nanti harus menunjukka­n surat hasil rapid antigen yang negatif,’’ ungkapnya.

Aan menuturkan, pelantikan bupati dan wakil bupati Sidoarjo akan dibagi menjadi lima sesi. Dengan kapasitas maksimal tiap sesi diikuti 150 orang.

Meski persiapan sudah dilakukan, pemkab belum menerima kepastian tanggal pelaksanaa­n pelantikan bupati dan wakil bupati. ’’Kementeria­n Dalam Negeri belum mengeluark­an surat resmi. Kami masih menunggu,’’ ujar Aan.

Kabid Pengelolaa­n Informasi dan Komunikasi Kusdianto menyebut tanggal pelantikan antara 25 Februari atau 26 Februari. Ada sejumlah alternatif acara.

Pertama, hanya bupati dan wakil bupati terpilih beserta istri yang dilantik di Grahadi. Sementara itu, tamu lain menyaksika­n di Pendapa Delta Wibawa. Kedua, bupati maupun Wabup terpilih dilantik secara virtual di pendapa kabupaten masing-masing. ’’Kami masih menunggu kepastiann­ya,’’ tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia