Kapolda-PWI Bikin Program Tangkal Hoax
SURABAYA, Jawa Pos − Berita hoax menjadi salah satu atensi polisi. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menegaskan hal tersebut saat menemui perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim kemarin (23/2). Jenderal bintang dua itu meminta media massa menjadi ujung tombak memerangi berita hoax bersama jajaran kepolisian.
Nico menuturkan, berita hoax yang tersebar di masyarakat tidak bisa dibiarkan. Dampaknya sangat merugikan. ”Bahaya sekali. Bisa memunculkan salah paham yang berujung dengan kegaduhan,” ujarnya. Bahkan, kata dia, efek berita hoax dapat memunculkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Nico berharap awak media menjaga komitmennya dalam memberantas berita hoax. Di antaranya dengan memublikasikan berita sesuai fakta. Dengan begitu, masyarakat menjadi yakin bahwa berita hoax yang tersebar tidak benar. ”Media dan polisi punya tugas yang sama terkait hoax,” kata jenderal yang tumbuh besar di kawasan Dukuh Kupang tersebut.
Mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu menambahkan, pihaknya sedang menggodok sebuah program untuk menangkal hoax bersama pihak terkait. Misalnya, media massa, pemerintah, pakar, sampai asosiasi siber. ”Mungkin dengan pembentukan badan khusus anti-hoax,” ungkapnya.
Ketua PWI Jatim Ainur Rohim mengaku sangat mendukung langkah polisi dalam memerangi berita hoax. PWI Jatim, lanjut dia, akan selalu siap jika dilibatkan dalam pembentukan badan khusus yang tengah direncanakan. ”PWI juga punya komitmen untuk memerangi berita hoax,” kata jurnalis media online tersebut.
Air, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa PWI juga sedang menyiapkan program untuk menangkal berita hoax di masyarakat. Yakni, dengan menggelar penyuluhan ke pelajar. Sebab, kebanyakan berita hoax tersebar di dunia maya. Nah, pengguna terbanyaknya adalah anak-anak remaja.