Selamat Bekerja, Para Pemimpin Baru
RENTETAN pelantikan kepala daerah terpilih hasil pilkada 2020 telah dimulai. Kemarin (25/2) Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik tiga pasangan gubernur dan wakil gubernur di Istana Negara, Jakarta, dengan protokol kesehatan ketat. Hari ini pelantikan pemenang pilkada 2020 juga dijadwalkan berlangsung di daerah-daerah.
Seremoni semacam itu tentu akan berbalut sukacita dan euforia. Baik di kalangan pasangan kepala daerah terpilih, keluarga, maupun para pendukungnya. Namun, perlu diingat, menjadi kepala daerah di saat seperti ini langsung berhadapan dengan tantangan besar. Utamanya dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan rentetan bencana alam yang telah terjadi dan yang potensial terjadi.
Pendek kata, kepala daerah terpilih saat ini langsung dituntut untuk bekerja cepat. Banyak sekali pekerjaan yang sudah berada di depan mata. Yang sudah tampak tentu saja persoalan ekonomi. Meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran sebagai dampak pandemi Covid-19 memerlukan penanganan yang jitu. Dibutuhkan pemikiran kreatif dan inovatif dari kepala daerah terpilih untuk mengatasi dua hal yang dirasakan sangat memukul kondisi masyarakat saat ini tersebut.
Problem lainnya tentu saja menekan angka persebaran Covid-19. Sudah menjadi rahasia umum, saat ini banyak sekali warga yang mulai jenuh untuk menjalankan protokol kesehatan. Dengan alasan tekanan ekonomi, mereka nekat bersinggungan dengan kerumunan. Pasar dadakan hingga tempat makan dan minum bermunculan di mana-mana. Di satu sisi merupakan solusi atas maraknya pemutusan hubungan kerja, tapi di sisi lain menjadi ancaman klaster baru persebaran Covid-19.
Problem pendidikan juga tak kalah penting untuk dipecahkan. Pemerintah pusat sudah membuat perkiraan bahwa model pembelajaran tatap muka akan kembali diberlakukan mulai Juli 2021. Artinya, para kepala daerah sudah harus memikirkan mekanisme pembelajaran tatap muka yang aman. Yang tidak rawan persebaran Covid-19 –meski program vaksinasi sudah berjalan. Dan yang tidak membuat para wali murid khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka.
Bisa dibilang, tak ada banyak waktu bagi kepala daerah terpilih untuk bersantai. Berbagai pekerjaan perlu dilakukan secara simultan. Koordinasi dan konsolidasi dengan pendukung dan ”lawan” di legislatif harus dilakukan lebih cepat. Agar semua program dan tugas untuk melayani masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik.