Uji Kekuatan Tanah di Lokasi Longsor
Gubernur Kunjungi Ponpes An-Nidhamiyah
PAMEKASAN, Jawa Pos– Bencana longsor akibat hujan deras melanda sejumlah wilayah diJatimselamabeberapapekan.Terakhirterjadi di Pamekasan pada Rabu dini hari (24/2).
Hujan deras yang disertai angin kencang mengguyur Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, sejak Selasa (23/2), pukul 16.00 hingga Rabu dini hari (24/2). Hujan tersebut mengakibatkan tebing setinggi 20 meter longsor dan menimpa dua kamar santriwati Ponpes An-Nidhamiyah di Dusun Jepun. Akibatnya, lima santri meninggal dunia.
InsidentersebutmendapatatensidariGubernur Khofifah Indar Parawansa. Kemarin bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/BrawijayaMayjenTNISuharyanto,danjajaran forkopimda,diamengunjungipesantrentersebut.
Selain bersilaturahmi dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga besar pesantren, rombongan menyerahkan sejumlah bantuan. Sekaligus memantau kondisi terakhir di sana untuk mendeteksi pemicu insiden tersebut.
Khofifah mengatakan, pihaknya bersama jajaran pemkab tengah melakukan penanganan pascabencana. Selain itu, mengantisipasi agar insiden serupa tak terjadi lagi. ”Semua tengah dikaji. Terutama kondisi geografis dan konstruksi bangunan di sekitar lokasi,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD JawaTimurYanuarRachmadimengatakan,tim pengkajikonstruksitanahsudahmelihatlokasi longsor.Adabeberapacatatanyangdisampaikan. Antara lain, konstruksi tanah berupa lumpur. ”Sehingga rawan longsor,’ katanya.
Selain itu, sedang dikaji perbaikan keamanan di sekitar lokasi. Bisa jadi, 50 meter dari dinding bukit harus disterilkan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menambahkan, pihaknya menunggu hasil kajian konstruksi tanah di sekitar lokasi. ’’Rekomendasi dari BPBD provinsi nanti ditindaklanjuti,’’ ucapnya.