Berpesan agar Kapal Besar MTA Jangan Sampai Goyang
Ustad Ahmad Sukina Berpulang
SOLO, Jawa Pos – Pada hari-hari terakhir sang ayah, Muhammad Fathin Habibibullah hanya mendapat satu pesan khusus: kapal besar Majelis Tafsir Alquran (MTA) jangan sampai goyang. Harus tetap berlayar.
”Keluarga dan warga MTA semua harus tetap hidup rukun, terus gotong royong, serta menjaga persatuan dan kesatuan. Generasi penerusnya memegang teguh cita-cita dan semangat beliau serta jangan terlalu lama berduka,” tutur Fathin seperti yang dilansir Jawa Pos Radar Solo kemarin (25/2).
Ayah Fathin, Ustad Ahmad Sukina, pimpinan MTA, mengembuskan napas terakhir kemarin pukul 03.47 dalam usia 74 tahun di RSUD Dr Moewardi. Begitu mendengar kabar duka tersebut, ratusan jamaah MTA pun berkumpul di depan Kantor Pusat MTA di Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Kota Surakarta, untuk menunggu kedatangan jenazah. Begitu jenazah tiba, jamaah yang sudah menunggu lama langsung menjalankan salat Jenazah. Salat itu tidak dilakukan di dalam ruangan, melainkan di ruas jalan setempat. Sebagian berada di city walk depan kantor pusat tersebut. Ruas jalan sempat ditutup selama 10 menit.
Fathin, putra ketujuh Ahmad Sukina, menjelaskan bahwa sang ayah sempat hilang kesadaran pada Rabu siang (24/2). Pihak keluarga langsung membawanya ke RSUD Dr Moewardi, Surakarta.
”Di sana, dari hasil diagnosis tim dokter, ditemukan adanya serangan stroke mendadak yang sebelumnya tidak pernah ada dalam riwayat penyakit beliau. Tim dokter sudah bekerja maksimal, selalu berkoordinasi dengan kami, dan memberi informasi,” katanya.
Fathin menyatakan, sejak masuk RS hingga menghembuskan napas terakhirnya, Ahmad Sukina mendapat perawatan intensif di ruang ICU. Pihak keluarga pun diminta menunggu di luar ruangan. ”Di detik-detik sakratulmaut, saya sempat berhubungan dengan bapak lewat dokter,” ungkapnya.
Disinggung tentang pengganti Sukina nanti, Fathin menuturkan bahwa hal tersebut dirapatkan jajaran setelah masa berkabung selesai. Sebab, Sukina belum menyebutkan nama sepeninggalnya.