Jawa Pos

Lepas Landas

-

HARI ini, Jumat (26/2), menjadi sejarah baru untuk Gresik. Transforma­si kepemimpin­an. Sejarah baru karena sejak 1974 atau sejak Gresik dipimpin bupati, praktis baru periode ini nakhodanya berasal dari kalangan milenial. Ya, Bupati Fandi Akhmad Yani atau akrab dipanggil Gus Bupati ini baru berusia 35 tahun. Sejarah baru karena untuk kali pertama wakil bupatinya perempuan. Yakni, Aminatun Habibah alias Bu Min.

Sebagian orang awalnya mungkin masih meragukan nakhoda baru tersebut. Namun, belakangan keraguan itu rasanya terjawab. Langkah-langkah yang dilakukan Gus Bupati setelah ditetapkan sebagai bupati terpilih menjadi salah satu indikatorn­ya. Betapa gerakan-gerakannya lincah dan smart. Mengayun ke semua stakeholde­r. Merangkul untuk bersama-sama menatap ke depan. Gresik Baru.

Langkah itu pun membuahkan hasil. Komunikasi politik yang dibangun, terutama dengan parpolparp­ol peraih kursi di DPRD Gresik, terbilang relatif efektif. Dengan demikian, spirit kolaborati­f yang digaungkan sejak awal itu pun telah tercipta. Menjadi fondasi kuat untuk melangkah bersama. Tidak mudah menyatukan kembali serpihan pascakonte­stasi. Dan, ternyata Gus Bupati bisa dan mampu. Termasuk dengan ’’sparring partnernya’’ di pilkada 2020. Rasanya, itu juga termasuk nilai Kesatria Airlangga, yang Gus Bupati merupakan alumninya.

Satu lagi langkah politik yang jempolan adalah menjalin sinergisit­as dalam rumpun Surabaya Raya. Yakni, Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Dengan bertemu wali kota terpilih Surabaya dan bupati terpilih Sidoarjo, bak permainan catur, langkah bidak yang mungkin sama sekali tidak terduga. Out of the box. Namun, brilian. Isu konektivit­as Surabaya Raya ke depan menjadi sangat penting dan seksi. Harapan besar dari publik. Bagaimana Sidoarjo dan Gresik menjadi kawasan satelit yang juga mendapatka­n luberan berkah dari kemajuan dan perkembang­an pesat Kota Surabaya. Misalnya, Surabaya yang sudah begitu padat dan kompleks, Gresik dan Sidoarjo menjadi opsi tempat tinggal yang aman dan nyaman. Dengan demikian, terjalin kolaborasi. Sama-sama menguntung­kan.

Beban Gus Bupati memang tidak mudah. Pandemi Covid19 membuat banyak sektor terpukul. Pertumbuha­n ekonomi melorot. Termasuk di Gresik. Pada akhir 2020 hanya tumbuh 1,02 persen. Namun, melihat fondasi awal yang berhasil dituntaska­n dengan smart tersebut serta semangat menjadikan Gresik Baru, rasanya kondisi sulit itu bukan penghalang. Bahkan bakal menjadi tantangan menarik. Jauh sebelum beliau menjadi ketua DPRD Gresik, saya sedikit mengenalny­a. Gus Bupati termasuk tokoh dengan tipikal yang menyukai tantangan dan inovasi-inovasi baru.

Meminjam bahasa Pak Harto dulu, begitu Gus Bupati dilantik, rasanya hanya menunggu lepas landas menuju Gresik Baru. Praktis semua sudah dalam kondisi baik. Baik landasanny­a, pesawat terbang nya, maupun cuaca nya. Terlebih, beliau pemimpinya­ng sudah selesai dengan dirinya. Selamat dan sukses, semoga amanah dan selalu berada dalam lindungan-Nya. (*)

 ??  ?? Catatan M. SHOLAHUDDI­N
Catatan M. SHOLAHUDDI­N

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia