Tuntaskan Gelombang Akhir Vaksinasi Lansia
SURABAYA, Jawa Pos – Tahapan vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Surabaya sudah dikebut sejak hari pertama pelaksanaan pada Selasa (23/2). Saat ini beberapa fasilitas kesehatan (faskes) di Surabaya Selatan pun sudah menyelesaikan vaksinasi pada ratusan lansia. Sebut saja RKZ yang telah memvaksin hampir 500 orang dari target sasaran sebanyak 600 lansia.
”Gelombang besarnya sudah selesai kami vaksin. Tinggal beberapa sisanya yang mungkin belum bisa datang dalam tiga hari ini,” ujar Kabid Hospital Development and Relation RKZ dr Agung Kurniawan Saputra MARS kepada Jawa Pos kemarin (25/2). Pihaknya pun berpartner dengan Puskesmas Sawahan untuk mengejar capaian vaksinasi. Dari puskesmas, RKZ mendapatkan 300 lansia warga Sawahan sebagai penerima vaksin.
Pada hari ketiga pelaksanaan vaksinasi lansia kemarin, petugas rumah sakit (RS) juga masih mengalami kendala jaringan. Agung pun menduga besar hal itu disebabkan server pusat diakseshampirsemuafaskesdiIndonesia. Sehinggamengakibatkanjaringannya kerap lemot dan gagal menampilkan identitas penerima vaksin yang sudah terekap dalam sistem.
”Masih ada gangguan jaringan sampai hari ini (kemarin, Red). Terlebih pada jam-jam tertentu seperti jam 9 atau 10 pagi. Lemot dan harus log on ulang. Petugas juga menghindari pencatatan manual karena nanti harus kerja dua kali. Kami terpaksa menunggu sampai jaringannya kembali stabil. Risikonya ya terjadi penumpukan, tapi bagaimana lagi?” ungkapnya.
Rumah Sakit Islam Surabaya (RSIS) Ahmad Yani pun sudah menyelesaikan vaksinasi dari data Puskesmas Wonokromo sebanyak kurang lebih 300 lansia selama dua hari. Kemarin pihak RS mengebut pemberian vaksin untuk pegawai dan staf Dinas Koperasi Surabaya. Namun, lansia yang belum divaksin pun masih bisa datang ke sana. Terutama warga lansia yang tempat tinggalnya dekat dengan faskes tersebut.
”Pesan dari Dinkes Surabaya sendiri, pokoke ada lansia datang, langsung disuntik. Kalaupun ada komorbid, selama itu terkontrol dan gula darahnya normal, langsung bisa divaksin. Mereka juga bisa daftar on the spot ke rumah sakit dengan membawa KTP. Semua itu untuk memudahkan lansia,” terang dr Dodo Anondo MPH, direktur RSIS Ahmad Yani.
Sementara itu, dr Widayanti MKes yang menjadi penanggung jawab vaksinasi RSIS Ahmad Yani mengatakan, menyuntik lansia memang mesti sangat telaten. Selain skriningnya lebih detail, petugas harus sabar jika ada lansia yang kurang paham diajak bicara karena gangguan pendengaran.