Pasien Kaki Gajah Butuh Penanganan Komprehensif
SIDOARJO, Jawa Pos – Penanganan terhadap Siti Munasaroh tidak hanya berhenti pada operasi kali pertama di RSUD Sidoarjo pekan lalu. Demi memulihkan kondisi perempuan 32 tahun itu, diperlukan penanganan menyeluruh dari semua pihak. Tidak hanya soal medis, tapi juga perbaikan kondisi dan tempat tinggal untuk mendukung pemulihan.
Berdasar jadwal, kemarin (25/2) Munasaroh belum melakukan kontrol. Kali pertama kontrol pascaoperasi bakal dilaksanakan Senin (1/3). Kondisi kakinya diperiksa kembali oleh dokter yang menanganinya, Ariek Desnantika.
Menurut Ariek, penanganan yang sudah dilakukan terhadap Munasaroh sekarang adalah melepaskan jeratan di kaki. Proses tersebut membutuhkan waktu lama. Dalam operasi pada 20 Februari lalu, jeratan yang dilepas baru seperempat. Masih ada tiga perempat bagian lagi. Itu berarti masih butuh tiga kali operasi. Belum lagi ditambah dengan operasi untuk mengurangi volume kaki yang besar, termasuk bagian kulit yang juga menebal. Hal itu membutuhkan proses panjang. ”Setidaknya masih ada sekitar delapan kali operasi. Butuh waktu satu tahun lebih,” ujar dokter spesialis bedah plastik tersebut.
Sebab, jarak antara satu operasi dan operasi lain butuh waktu tiga hingga enam bulan. Bergantung kondisi luka setelah pembedahan. Seperti luka pada operasi pekan lalu yang saat ini kondisinya baik, keadaan Munasaroh juga stabil. Setidaknya penanganan tersebut dapat mengurangi bengkak dan kemerahan saat dia beraktivitas nanti. Saat kaki membesar, dia tetap bisa beraktivitas. Berjalan, naik sepeda, hingga bekerja. Tapi, jika kelelahan, bisa menimbulkan bengkak dan kemerahan.