Tegang sih, tapi Butuh
LAMONGAN, Jawa Pos − Raut wajah Slamet, pedagang pasar tingkat Lamongan, terlihat tegang ketika petugas vaksinator memasuki ruang vaksinasi. Ekspresi takut itu semakin terlihat kala petugas mengeluarkan jarum suntik dan ampul vaksin.
’’Sebenarnya saya takut, tapi butuh. Sampai sempat minum air mineral hampir satu botol,” ujar Slamet setelah mengikuti vaksinasi kemarin (25/2). Setelah divaksin, dia diminta menunggu sekitar 30 menit sampai satu jam. Dia juga diminta tidak melakukan aktivitas berat untuk melihat reaksi tercepat yang ditimbulkan. Slamet mengaku belum merasakan hal-hal yang negatif. Dia hanya merasa tegang dan sedikit ngilu.
Bukan hanya Slamet, sebagian pedagang juga merasakan hal yang sama ketika hendak disuntik vaksin. Direktur Perumda Pasar Lamongan Suhartono juga mengikuti vaksinasi kemarin (25/2). Dia merasa tidak ada gejala negatif. Bahkan merasa lebih fit. Suhartono meminta pedagang yang sudah didata bisa kooperatif agar pelaksanaan vaksinasi untuk pelayan publik berjalan tertib dan lancar.
Dia mengatakan, ada 252 pedagang dan pengelola pasar yang divaksin kemarin. Mereka pedagang pasar tingkat Sidoharjo, pasar ikan, pasar rakyat, Babat, dan agro. Sementara itu, pedagang Pasar Blimbing dan Brondong baru hari ini divaksin. ’’Sejauh ini, pelaksanaannya lancar. Kalau ada yang tertunda, mungkin bisa dilakukan hari ini karena sejumlah faktor. Salah satunya takut,” tuturnya.
Menurut Hartono, vaksinasi dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi pedagang. Yang belum ter-cover diusulkan lagi untuk tahap berikutnya. ’’Jadi, yang sudah terdaftar saya harap datang dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.”
KepalaDinasKesehatanLamonganTaufikHidayat menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi pelayan publik dikebut supaya target Mei tuntas bisa tercapai. ’’Kami masih terus mengumpulkan data pelayan publik. Kemarin fokus pedagang, pemerintahan, dan petugas sosial,” jelas pria yang juga koordinator bidang preventif dan promotif Satgas Covid-19 Lamongan itu.