Siapkan Wisata Bersepeda dan Berkuda di Tahura
SURABAYA, Jawa Pos - Penutupan taman hutan raya (tahura) dan mangrove di Kota Surabaya masih berlangsung hingga kemarin. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya belum bisa memastikan kapan tahura dan mangrove akan kembali dibuka.
Kepala DKPP Surabaya Yuniarto Herlambang mengatakan bahwa penutupan tahura dan mangrove disebabkan adanya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Surabaya. Dia menyatakan, pihaknya tidak ingin menimbulkan kerumunan di tahura. ’’Jadi, kami mencegah penularan di tahura,” ujarnya kemarin.
Selama tahura dan mangrove ditutup, petugas memasang imbauan penutupan di depan pintu masuk. Tujuannya, masyarakat tidak masuk. Mantan sekretaris badan pengelolaan keuangan dan pajak daerah (BPKPD) itu menyebutkan, beberapa pekerja lapangan juga bekerja dari rumah (work from home). Meski demikian, seluruh tahura dan mangrove tetap dirawat. Mulai perantingn hingga penyiraman.
Tahun ini, lanjut Yuniarto, ada hal baru yang tengah disiapkan timnya. Rencananya, DKPP bakal membuat wisata bersepeda di Tahura Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri. Ada dua tahura di Sumur Welut. Luasnya berbeda.
Tahura Sumur Welut 1 memiliki luas 3,34 hektare. Sementara itu, Tahura Sumur Welut 2 2,40 hektare. ’’Dikonsep bersepeda di perbukitan karena suasananya masih asli hutan dan sedikit berbukit. Sehingga cocok dipakai sarana wisata bersepeda,” terang Yuniarto.
Lantas, kapan Tahura Sumur Welut bisa dipakai bersepeda? Hal itu belum bisa dipastikan. DKPP terus melakukan persiapan. Dia ingin masyarakat nyaman dan aman ketika berwisata. Di sisi lain, kondisi pandemi masih berlangsung.
Selain Sumur Welut, DKPP juga menyiapkan konsep baru untuk tahura lain. Yaitu, Tahura Balas Klumprik, Wiyung. Berbeda dengan Tahura Sumur Welut, rencananya Tahura Balas Klumprik dihadirkan dengan konsep wisata berkuda. ’’Kami juga terus melakukan pematangan konsep ya. Ditunggu dulu,” tambahnya.
Konsep tahura yang atraktif sebetulnya diterapkan sejak lama. Salah satunya adalah Tahura Pakal 1 dan 2. Banyak spot rekreatif dan atraktif yang dihadirkan pemerintah kota (pemkot).
Koordinator Tahura Pakal 1 dan 2 Parjo mengungkapkan, Tahura Pakal 1 dan 2 bak medan magnet bagi masyarakat Surabaya Barat. Masyarakat dari kota tetangga seperti Gresik tak jarang mampir. ’’Kadang juga menjadi spot wedding. Dan, kami enggak menarik biaya sama sekali,” terangnya.