Kenang Cak Supri lewat Remo Challenge
SURABAYA, Jawa Pos – Iringan musik gamelan bertempo cepat terdengar mengawali sebuah video berdurasi dua menit. Dalam hitungan detik, muncul dua orang yang menari remo. Itu adalah video Remo Challenge Tribute to Cak Supri yang diadakan UPT Taman Budaya Cak Durasim. Kompetisi tari itu diadakan untuk mengenang seniman tari remo Jawa Timur Supriadi. Kompetisi tersebut berupa tantangan menari remo dengan direkam melalui sebuah video. Lantas, lima penyaji terbaik dipilih berdasar penampilan keseluruhan. Agenda tersebut diadakan untuk menghormati seniman Supriadi yang meninggal akhir Desember lalu. Sosok yang akrab disapa Mas Supri itu telah meraih berbagai penghargaan di bidang tari selama hidupnya.
Terdapat 39 kelompok dari berbagai daerah di Jawa Timur yang mengikuti kompetisi tersebut. Salah satu pemenangnya adalah duet Parrisca Indra dan Ervin Nuriana asal Kota Pasuruan. Mereka mengambil latar gedung Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Lidah Wetan untuk menari. Keduanya kompak mengenakan kostum senada. Menggunakan atasan-bawahan hitam, selendang merah, dan udeng di kepala.
Mereka mengaku tak banyak melakukan persiapan untuk mengikuti kompetisi itu. Bahkan, seluruh properti dan teknis disiapkan dan dikerjakan sendiri. Keduanya sempat mengulang beberapa kali karena ada gerakan yang salah atau tidak kompak. Namun, rekaman itu dapat diselesaikan dalam waktu sehari.
Mereka menyatakan bahwa tujuan mengikuti kompetisi tersebut bukan untuk sekadar menang, melainkan untuk mengenang sosok Mas Supri. ”Almarhum adalah sahabat baik saya sejak SMA dan sungguh orang yang banyak jasanya di bidang seni Jawa Timur,” ujar Parrisca. Mereka berharap semakin banyak orang yang mengenang jasa almarhum setelah agenda itu.
Salah seorang penyelenggara Jenk Mia juga mengapresiasi pernyataan Parrisca. Menurut dia, sosok Mas Supri telah banyak membawa nama Jawa Timur di Indonesia maupun di dunia internasional. Kompetisi tersebut juga digagas almarhum sebelum meninggal. Tujuannya, mengasah kreativitas dan semangat seniman Jawa Timur saat pandemi.