Ngantor di Desa Dua Kali dalam Sepekan
TAK ada masa bulan madu. Semua kepala daerah yang dilantik kemarin langsung bekerja seusai pelantikan. Tak terkecuali dua bupati perempuan di Jawa Timur: Ipuk Fiestiandani (Banyuwangi) dan Ikfina Fahmawati (Mojokerto)
Baca Besok!
J
Ipuk dan Ikfina sama-sama memiliki suami mantan bupati. Sama dengan Kustini Sri Purnomo di Sleman, Jogjakarta, dan Sri Mulyani di Klaten, Jawa Tengah. Ipuk dan Ikfina juga bupati perempuan pertama di wilayah masing-masing.
Punya keunggulan, kalau boleh disebut demikian, sebagai istri mantan bupati, Ipuk dan Ikfina setidaknya sudah familier dengan sisik melik pemerintahan. Tahu
know-how-nya dari dekat. Abdullah Azwar Anas, sang suami yang digantikannya kemarin, misalnya, juga bisa menjadi mentor dari balik layar bagi Ipuk.
Begitu dilantik di Gedung
Negara Grahadi kemarin, Ipuk yang didampingi Sugirah sebagai wakil bupati langsung memaparkan program kerja di 100 hari pertama. Mulai berfokus pada penanganan pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya. Juga mendorong terbukanya kembali lapangan kerja dengan sejumlah stimulan yang sudah disiapkan pemkab.
”Kami kurangi kerja di kantor dan kami akan lebih banyak kerja di lapangan. Kami, saya dan Pak Sugirah, akan ngantor di desa masingmasing dua kali dalam sepekan,” kata Ipuk kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Tak membuang waktu, setelah dilantik, Ipuk langsung menggelar rapat bersama Sugirah dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) secara virtual. Ipuk membagi kerja dan tugas ke wakil bupati dan kepala OPD.
Ikfina, seperti dilansir Jawa Pos Radar Mojokerto, juga sudah mencanangkan pembenahan infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan. ”Terdekat, prokes (protokol kesehatan) akan kita evaluasi,” ujar istri mantan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa itu.
Ikfina yang didampingi Muhammad Albarraa menyatakan bakal menjalankan deretan program pembangunan yang sudah tertuang dalam APBD. ”APBD sudah ada. Tentunya kita jalankan,” imbuhnya.